Lagi mempertimbangkan puluhan tawaran main film. Tak mau dihujat masyarakat Indonesia.
Filantropi Witoko menjadi satu-satunya perwakilan IndoÂneÂsia di ajang kompetisi Asia’s Next Top Model. Sayangnya, ia harus tereliÂminasi di episode keempat kontes yang dirintis supermodel Tyra Banks itu. KeÂseÂdihan peÂnonÂton dirasakan pula oleh Filantropi.
“Jujur sebagai manusia, keÂcewa banget waktu dielimiÂnasi. Aku ke sana untuk menang, bukan kalah,†ujar Filant.
Cewek manis kelahiran Jakarta 6 Februari 1988 ini mulanya yakin bisa bersaing deÂngan kontestan lain. Ia punya kelebihan namun buÂkan fisik, apa itu?
“Aku sudah lumayan lama berÂada di industri ini. Aku perhatikan peÂserta yang lain, memang meÂreka punya waÂjah cantik dan tuÂbuh ramping, tapi attitude-nya kuÂrang. Mereka sering mengeluh di beÂlakang. Dunia ini kecil dan omoÂngan buruk pasti akan samÂpai ke telinga desainer,†terangnya.
Namun kemudian, Filant mulai berÂpikir ulang lantas mengubur keÂkecewaannya jadi rasa syukur. Ia menyadari, ternyata ajang yang dijuri sekaligus dimentori Nadya HutagaÂlung itu membawa berkah tersendiri.
“Bisa menjadi batu loncatan dan karier aku meluas, bukan di dunia modelling saja,†ucap moÂdel yang dipayungi B Model Management ini.
Kini Filant mendapatkan baÂnyak taÂwaran pekerjaan. Tak haÂnya di dunia modelling, beberapa producÂtion houÂse juga menaÂwarinya peran di film.
“Puji Tuhan banyak ya kerjaanÂnya. Malah belum liburan, baÂnyak pangÂgilan, tawaran yang baÂru, mudah-mudahan berjalan deÂngan lancar,†tandasnya..
“Tapi kan segala sesuatunya harus casting dulu, ada audisi, di modelÂling pun begitu,†lanjutnya.
Filant ingin mencoba hal baru. Ia menyempitkan pilihan pada film laÂyar lebar dibanding FTV atau siÂnetron. Ia menolak film horor esek-esek. “Kalau aktingnya jatuh sayang banget. Image itu penting,†ujarnya mantap.
Namun Filant tak seperti model lain yang menganggap pose buka-buÂkaan sebagai salah satu bagian proÂfesioÂnalisme. Ogah vulgar jadi pedoÂman hidupnya yang mendarah daging.
“Dari pengalaman, aku harus teÂgas. Karena kalau sekali saja tamÂpil seperti itu misalnya di maÂjalah A, nanti kalau di majalah B kita meÂnolak, jadi nggak enak. Kenapa di sana mau di sini nggak, seperti itu,†tutur dara yang hobi membaca dan travelling ini.
Dia bertekad akan terus tampil soÂpan di setiap penampilannya di TaÂnah Air. DariÂpada dihujat banyak orang, dia berprinsip ebih baik tidak pernah melakukannya.
“Aku tak mau dihujat beribu-ribu manusia di Indonesia,†selorohnya.
Filant mengaku pernah diejek soal nama hingga rasnya. Namun, dia tidak mau serius dalam menanggapi anggapan negatif tersebut.
“Komentar negatif paling masalah nama. Yang kedua paling, ‘wakil dari Indonesia kok ChiÂna sih?’ Terus aku China, tapi bokap Jawa terus kenapa? Salah aku berdiri sebagai wakil IndoÂnesia? Memang nyokap China, tapi aku pernah ngobrol sama Oma dari mama katanya juga ada keturunan Dayak,†bebernya. [Harian Rakyat Merdeka]
< SEBELUMNYA
BERIKUTNYA >
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.