“Mungkin karakter wajah aku yang jutek jadi kesannya horor banget kali ya,†selorohnya saat ditemui akhir pekan lalu.
Padahal, Uli selalu terbuka untuk berakting di sinetron atau film. Akan tetapi, kalau saja boleh memilih, Uli sangat tertarik banget dengan film layar lebar tentang drama sosial.
“Sejauh ini aku belum mendapatkan kesempatan main di film layar lebar dengan peran idamanku. Tapi sejauh ini nggak masalah. Kalau film tak punya jalan cerita dan hanya menampilkan bikini, pasti aku nggak mau,†paparnya.
Kerap mendapatkan peran seksi di film-filmnya, Uli dijuluki bom seks. Lagi-lagi dia bingung.
“Aku heran aja, kenapa? Pantat aku kecil, masih banyak yang lebih besar-besar yang harusnya dibilang bom seks,†ujarnya.
Uli merasa dirugikan dengan julukan tersebut karena keluarganya protes.
“Sekarang lebih ke pasrah aja lah orang mau bilang apa, pendapat apa karena kita juga nggak bisa stop dengan apa yang mereka pikirkan dan nilai terhadap kita,†tuturnya.
Uli pertama kali akting di film Virgin pada 2004. Dua tahun kemudian ia memÂbintangi Maskot. Setelah itu hampir setiap tahun Uli bermain film bergenre horor yang menuntutnya untuk tampil seksi.
Dalam Rumah Hantu Pasar Malam, Uli jadi penari jaipong bernama Intan. Tokoh yang menggantungkan hidupnya dari pasar malam ini memiliki karakter yang kuat namun misterius. Sisi misterius inilah yang kemudian banyak mengundang tanda tanya orang di sekitarnya.
“Aku belajar menari di lokasi. SeÂbelumnya pas sama mas Hanung (BraÂmantyo) pernah jadi penari juga. Di situ aku penari ronggeng. Jadi penari rongÂgeng dengan jaipong itu sangat beda,†terang Uli. [Harian Rakyat Merdeka]
< SEBELUMNYA
BERIKUTNYA >
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.