Satu tahun lebih Nia RamaÂdhani membina rumah tangga berÂsama Ardie Bakrie. Meski berÂgelimang harta dan nama besar keluarganya, Nia seperti belum bahagia. Pasalnya, dia belum juga dikaruniai anak.
Saat ditemui kemarin, Nia terlihat agak gemukan. Tapi Nia yang belakangan tidak lagi ngartis ini memastikan belum merasakan tanda-tanda kehamiÂlan. Dia berjanji, kalau memang hamil nantinya akan mengÂinforÂmasikan pada wartawan.
“Kalau ada kabar bahagia pasti dibagi. Tapi sampai sekarang beÂluÂm ya doain aja,
Insya Allah,†ungÂkap Nia
“Kita bakal berbagi kalau ada kabar bahagia kok,†sahut Ardie Bakrie.
Tidak dibantah, baik oleh Ardie maupun Nia, pasca niÂkah berat tubuh mereka langÂsung melar. Berat tubuh Ardie bahkan naik hingga 17 kilogram. “Kalau aku setelah kawin naik 9 kilo gram,†imbuh Nia.
Nia kini tengah berusaha meÂnguruskan badan dalam rangÂkaian untuk program mendaÂpatÂkan keÂturunan. Mereka sedang berÂusaha untuk mendapatkan ketuÂrunan setelah proses perniÂkahan yang sudah setahun lebih.
“Sekarang lagi program nguÂrusin badan. Ya terus usaha. Kita juga pengen ya,†ungkap Nia.
“Lagi dicoba, doain saja,†timpal Ardie.
Nia mengungkapkan kalau keluarganya sangat berhaÂrap unÂtuk segera memiliki cucu. “NaÂmanya orang tua pasti pengen puÂnya cucu. Tapi mereka mengerti. Nggak maksa juga, semua kan bergantung sama Yang di Atas,†cetus Nia lagi.
Sejak menikah pada awal April 2010, Nia mulai meningÂgalkan dunia akting. Saat ditanya apa ingin kembali berada di loÂkasi syuting dan akting di depan kaÂmera, Nia mengaku ingin sekali.
“Kangen. Sebenarnya suami juga sudah izinin. Tapi, kalau maÂsuk akal saja waktunya. SekaÂrang kan, aku sudah punya suaÂmi. KeÂterlaluan saja kalau puÂlang puÂkul 04.00,†ujar Nia.
PeÂmain sinetron
Bidadari ini menyadari setelah berÂstatus istri Ardie, ia langsung meraÂsakan peÂrubahan hidup.
“Dulu syuting pulang pagi. PaÂling kalau ketemu, dia (Ardie) daÂtang ke lokasi. KeteÂmunya kaÂdang-kadang. paling Minggu. SeÂkarang, ketemu suami tiap haÂri. Dan, tangÂgung jawab aku unÂtuk meÂngÂurus suami,†paparÂnya.
[rm]