Kecaman itu datang dari salah satu pengamat kontes kecantikan tersebut, Angie Meyer. “Ketika ketelanjangan dibawa ke dalam kontes, Miss Universe bukan lagi soal
brain dan
beauty. Tapi fokusnya pada tubuh,” begitu kata Meyer yang kerap bekerja sama dengan organisasi Miss Universe.
Meyer khawatir, kontes Miss Universe bisa diolok-olok menjadi kontes untuk masuk majalah
Playboy. Ia beranggapan seharusnya panitia tidak meminta para finalis untuk berfoto
topless.
“Nantinya orang akan berpikir, cantik itu adalah fisik yang sempurna. Padahal, itu salah dan akan sangat berbahaya untuk para generasi muda,” jelasnya.
Sekadar informasi, pada awal Miss Universe 2010 digelar, sejumlah finalis melakukan sesi pemotretan dengan kondisi
topless alias tanpa memakai bra. Sebelum difoto, tubuh para finalis dilukis.
Mereka yang topless di antaranya Miss USA Rima Faqih, Miss Japan dan Miss Trinidad & Tobago. Foto
topless itu kemudian dipajang dalam situs Miss Universe sebagai bagian dari foto resmi para finalis.
[RM]