Dia pun optimistis program ini dapat sukses di Jakarta lantaran banyak peluang usaha dan kebijakan pemerintah yang bisa dikolaborasikan, asalkan dikelola secara baik dan berkelanjutan.
“Alhamdulillah, sampai hari ini sudah berdiri 267 koperasi (di Jakarta) berbadan hukum. Tapi ini tidak bisa berhenti di situ saja,” ujar Ismail, Rabu, 23 Juli 2025.
Menurutnya, keberhasilan koperasi ke depan sangat bergantung pada pelatihan dan pendampingan yang memadai, khususnya dalam pengelolaan organisasi dan pengembangan usaha yang tepat.
“Jangan sampai koperasi yang sudah terbentuk malah mati di tengah jalan atau mengalami penyimpangan," ungkapnya.
Politikus Partai Keadilan Sejahtera itu mencontohkan, banyak kasus misalnya koperasi simpan pinjam yang justru lebih banyak anggotanya meminjam daripada menyimpan, bahkan ada yang menganggap pinjaman itu sebagai hibah.
Ismail menyebut, pihaknya akan mendorong Komisi B DPRD DKI Jakarta menggelar rapat kerja dengan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM) DKI Jakarta untuk memastikan pendampingan koperasi berjalan maksimal.
“Kami ingin mendengar secara menyeluruh dari dinas terkait mengenai strategi dan kesiapan mereka agar koperasi ini benar-benar berjalan sesuai harapan,” tandasnya.
BERITA TERKAIT: