Konflik Iran-Israel Memanas, Airlangga Waspadai Harga Minyak Global

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/alifia-dwi-ramandhita-1'>ALIFIA DWI RAMANDHITA</a>
LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA
  • Sabtu, 14 Juni 2025, 13:18 WIB
Konflik Iran-Israel Memanas, Airlangga Waspadai Harga Minyak Global
Ilustrasi/Net
rmol news logo Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menilai bahwa ketegangan antara Iran dan Israel belum memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian Indonesia. 

Meski demikian, ia menegaskan pentingnya kewaspadaan terhadap potensi lonjakan harga minyak mentah dunia akibat konflik yang terus memanas di kawasan Timur Tengah.

Menurutnya, transmisi dampak konflik ke Indonesia berlangsung relatif lambat. Namun, pemerintah, kata Airlangga aktif memantau harga komoditas tersebut di tengah ketegangan Timur Tengah.

“Kalau kita lihat di Timur Tengah transmisinya relatif lambat, dan kita lihat tergantung harga minyak, dan harga minyak tentu beberapa negara punya kepentingan untuk menahan lonjakan harga minyak, jadi kita tunggu saja,” kata Airlangga kepada wartawan di kantornya, Jakarta, Jumat 13 Juni 2025..

Pernyataan ini sebagai respon Airlangga setelah Israel meluncurkan serangan udara dengan 200 jet lebih ke sejumlah titik di Iran pada Jumat waktu setempat, yang menyebabkan beberapa prajurit dan ilmuwan Iran tewas.

Airlangga menilai, ketegangan geopolitik di Timur Tengah yang telah berlangsung cukup lama ini perlu terus diwaspadai terutama terkait harga dan pasokan minyak di kawasan tersebut.

“Penjalarannya karena Timur Tengah memang sudah panas, jadi relatif ya kita tidak apa, dari segi trade itu tidak tertransmisi. Tetapi dari segi sentimental ketersediaan suplai minyak itu yang perlu kita perhatikan ke depan,” imbuhnya. 

Diketahui, konflik yang terus memanas di Timur Tengah menyebabkan harga minyak dunia naik kisaran 72-73 Dolar AS per barel, lebih tinggi dari rata-rata harga minyak mentah Indonesia (ICP) yang berada di level 65,29 Dolar AS per barel.

Airlangga menegaskan bahwa pemerintah masih terus melakukan pemantauan dan belum mengambil langkah lebih lanjut hingga perkembangan situasi lebih jelas. 

“Ya kan baru tadi pagi, ya kita monitor dulu,” terangnya. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA