Hal itu disampaikan oleh Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli saat jumpa pers di Jakarta, Selasa 25 Maret 2025.
Menaker mengatakan, ia baru saja melakukan penandatanganan kerja sama dengan Menteri Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman terkait peningkatan kompetensi usaha mikro kecil.
"Baru saja kita menandatangani nota kesepahaman terkait kolaborasi antara Kementerian Ketenagakerjaan dengan Kementerian UMKM dalam hal pelaksanaan pelatihan kewirausahaan," kata Yassierli.
Kolaborasi itu merupakan solusi strategis karena kedua kementerian memiliki sumber daya dan program yang dapat disinergikan demi memajukan usaha mikro kecil di tanah air.
"Pelatihan akan dilaksanakan serentak di berbagai titik di Indonesia, memanfaatkan fasilitas balai-balai latihan kerja dan vokasi yang dimiliki oleh Kementerian Ketenagakerjaan untuk menunjang program tersebut," kata Menaker.
Kementerian Ketenagakerjaan akan menyediakan instruktur dan modul pelatihan, sementara Kementerian UMKM akan berperan dalam ekosistem usaha kecil dan menengah yang telah terbukti sukses mengembangkan sektor itu.
"Kementerian Ketenagakerjaan mempersiapkan modalitas karena kami memiliki balai-balai latihan kerja dan vokasi terkait dengan instruktur, modul. Kemudian nanti didiskusikan karena sebagian besar itu adalah domain dari Kementerian UMKM yang selama ini sudah sukses membangun ekosistem usaha kecil dan menengah di Indonesia," ucap Menaker.
Sementara itu, Menteri UMKM Maman Abdurrahman menegaskan bahwa kolaborasi ini bertujuan mempercepat pertumbuhan usaha mikro dan kecil di Indonesia.
Program pelatihan kewirausahaan ini dijadwalkan dimulai pada Mei 2025 dengan target awal sekitar 5.000 peserta dari usaha mikro dan kecil.
"Jadi ini adalah kolaborasi yang menurut kami cukup positif dalam rangka untuk melakukan akselerasi dan percepatan tumbuh kembangnya UMKM di Indonesia," kata Maman.
BERITA TERKAIT: