Deputi III KSP Bidang Perekonomian, Edi Priyono menjelaskan, setiap tahunnya Indonesia memiliki sekitar 2,5 juta pendatang baru di pasar kerja, sementara lapangan kerja yang tercipta hanya sekitar 2 juta.
"Jadi kalau kita tidak menghasilkan lapangan pekerjaan di atas, itu akan ada masalah," kata Edi dalam seminar nasional bertajuk ‘Evaluasi 1 Dekade Pemerintahan Jokowi’ yang diselenggarakan Indef di Hotel Millenium, Jakarta Pusat, Kamis (3/10).
Meskipun tingkat pengangguran terlihat stabil, tantangan sebenarnya terletak pada dominasi sektor informal di pasar tenaga kerja. Penghasilan rata-rata di sektor ini hanya sekitar Rp 1,7 juta per bulan, dengan sebagian besar pekerja berada dalam kondisi ekonomi yang kurang sejahtera.
"Pekerja informal ini adalah orang yang berusaha sendiri, buruh tidak tetap, orang yang pekerja lepas dan pekerja keluarga yang tidak dibayar," jelasnya.
Lanjut dia, presiden terpilih pun perlu merumuskan strategi untuk mendorong penciptaan lapangan kerja formal, yang tidak hanya dapat menampung angkatan kerja baru, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan pekerja informal yang saat ini mendominasi.
Kemudian membangun ekosistem yang mendukung usaha kecil dan menengah serta memperkuat sektor industri adalah beberapa langkah penting yang harus diprioritaskan agar tantangan ini dapat diatasi.
BERITA TERKAIT: