Bukan hanya oleh kalangan pabrik, namun larisnya permintaan kue Ramadan dan Lebaran juga dirasakan oleh perajin rumahan.
Meroketnya pemesanan pun menjadi berkah tersendiri bagi kaum ibu rumah tangga produsen kue Lebaran, dalam memperoleh uang saku untuk merayakan Idul Fitri nanti.
Seperti diungkapkan Fitria Ulfa, warga Jalan Jonegaran 257, Bangunharjo, Semarang Tengah, yang buka usaha sampingan pemesanan kue dan berbagai macam masakan catering.
Ramainya pemesanan dirasakan sejak awal Ramadan lalu, dan dirasakan semakin meningkat seiring mendekati Lebaran ini.
"Pemesanan kue lebih ramai karena orang berlomba-lomba memesan pesanan untuk takjil, baik dibagikan ke mushola atau masjid," kata Fitria Ulfa dikutip
Kantor Berita RMOLJateng, Senin (1/4).
"Untuk kue kering peminatnya cukup lumayan ramai untuk hampers ataupun konsumsi sendiri. Mendekati Lebaran, pemesanan meningkat untuk sajian Idul Fitri pekan depan," tambah wanita yang menamai usahanya dengan Bee-bee Snack and Catering tersebut.
Aneka jajan pasar seperti arem-arem, lemper, lumpia, klepon, nagasari, mendut, semar mendem, martabak, aneka puding, aneka sus, bolen pisang, aneka pastri, aneka brownies.
"Mulai dari tahu bakso, tahu isi daging, tahu isi jamur, tahu mercon, siomay, sosis solo, aneka risol, misoa, pastel, kroket. Ada juga bolu gulung, bermacam pie, kue Mandarin. Sedangkan kue kering ada nastar, castengel, dan lainnya,” beber dia.
Harganya pun bervariasi. Untuk kue basah mulai dari Rp3 ribu, dan untuk kue kering mulai dari Rp75 ribu per pak kemasan.
Untuk mendukung pemasarannya, Ulfa melakukan dengan cara tradisional dari mulut ke mulut, maupun melalui media sosial berbagai platform.
"Kepada konsumen, kue pemesanan bisa diantar maupun diambil sesuai permintaan konsumen," tandas Ulfa.
BERITA TERKAIT: