Indosat Ooredoo Raup Laba Bersih Rp 1,1 Trilliun

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Jumat, 30 Maret 2018, 16:58 WIB
Indosat Ooredoo Raup Laba Bersih Rp 1,1 Trilliun
Foto: Net
rmol news logo PT Indosat Tbk (Indosat Ooredoo) sepanjang tahun 2017 membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar Rp 1,1 triliun atau naik sebesar 2,8 persen. Ini berarti tiga tahun berturut-turut Indosat Ooredoo telah berhasil membukukan pertumbuhan positif yang menggembirakan.

"Kami amat gembira dengan pertumbuhan yang positif ini. Awalnya dengan berbagai tantangan industri yang amat kompetitif, kami memprediksi bahwa perusahaan akan sulit tumbuh, namun dengan berbagai inisiatif Perusahaan dalam meningkatkan efisiensi operasional, fokus terhadap strategi, transformasi bisnis dan organisasi serta marketing produk yang agresif telah memberikan hasil yang menjanjikan. Laba operasional Perusahaan tumbuh kuat dan sehat, meneruskan performa kuat dibanding tahun sebelumnya,” ujar President Director & CEO Indosat Ooredoo, Joy Wahjudi dalam keterangan resminya, Jumat (30/3).
 
Melanjutkan pertumbuhan pendapatan yang baik di tahun 2016, di tahun 2017 Indosat Ooredoo menunjukan pertumbuhan pendapatan yang semakin sehat dan stabil sebesar 2,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Perusahaan telah mengantisipasi kenaikan ini sesuai dengan pertumbuhan Industri dan performa perusahaan yang sangat baik sejak tahun 2016.

Pada tahun ini, perusahaan juga membukukan pendapatan konsolidasian perusahaan sebesar Rp 29,9 triliun, utamanya didukung oleh pertumbuhan pendapatan segmen B2B atau MIDI hampir 10 persen dan seluler sebesar 1,7 persen. Hal ini menunjukan konsistensi perusahaan yang fokus pada strateginya dan keberhasilan menjalankan program transformasi operasional dan organisasi selama 2017.

Pendapatan dari layanan data seluler juga tumbuh pesat sebesar 40,2% dibanding tahun sebelumnya menjadi Rp 14,5 triliun, yang berasal dari pertumbuhan pengguna smartphone yang pada akhir tahun 2017 Indosat Ooredoo memiliki 73 juta pengguna smartphone. Kontribusi pendapatan data seluler pada tahun 2017 mencapai sekitar 60 persen terhadap total pendapatan seluler.

Selain berhasil menaikkan laba bersih perseroan, pertumbuhan Indosat Ooredoo juga ditopang oleh efisiensi beban keuangan. Total utang dari pinjaman bank dan obligasi pada tahun 2017 juga mengalami penurunan sebesar 3,3 persen atau berkurang sebesar Rp660,2 miliar dibanding tahun 2016 dimana tingkat bunga mengalami penurunan sekitar 0,36 persen poin.

Porsi utang dalam denominasi USD turun sebesar 49,9 persen dari 180,1 juta dolar AS (mewakili 12,1 persen dari total utang) pada tahun 2016 menjadi sebesar USD 90,3 juta (mewakili 6,3 persen dari total utang) pada tahun 2017.

“Dengan hal ini Indosat Ooredoo telah berhasil mengurangi pengaruh fluktuasi nilai tukar USD/Rp," jelasnya.

Untuk mendukung ekspansi dan strategi ke depan, Joy menjelaskan, Indosat Ooredoo akan terus menambah jumlah BTS dan meningkatkan layanan kepada pelanggan. Indosat Ooredoo telah membangun 4.874 BTS tambahan dibandingkan tahun sebelumnya, dimana 51 persen di antaranya merupakan BTS 4G untuk menunjang pertumbuhan penggunaan data yang sangat tinggi. Total jumlah BTS Indosat Ooredoo pada akhir tahun 2017 adalah 61.357 BTS.

"Indosat amat serius melakukan ekspansi bisnisnya terutama di luar Jawa. Hal ini ditunjukkan dengan penambahan investasi dan CAPEX perusahaan menjadi sebesar 8 triliun rupiah untuk tahun 2018. Peningkatkan CAPEX ini merupakan wujud keseriusan perusahaan dalam mengeksekusi strategi perusahaan dalam meningkatkan kualitas jaringan, terutama di luar Jawa," tambah Joy.[wid]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA