Direktur Utama PT Inalum Budi Gunadi Sadikin mengungÂkapkan dalam waktu tiga tahun diproyeksikan perusahaan bisa meningkatkan produksi alumuÂnium. Rencananya, Inalum ingin meningkatkan produksi menjadi 500.000 ton pada 2021.
Rencana tersebut tentu bukan tanpa dasar, karena melihat kapasiÂtas yang dihasilkan perseroan tiap tahunnya menunjukkan peningÂkatan maka Inalum berani menarÂgetkan 500.000 ton dalam jangka waktu kurang dari lima tahun.
"Peningkatan produksi kita itu pada Tahun 2017 sudah lebih dari 25 persen dibanding 2016," jelasnya dalam keterangannya kepada
Rakyat Merdeka, akhir pekan lalu.
Untuk sekarang ini PT Inalum sanggup memproduksi sekitar 250.000-260.000 ton aluminium pada Tahun 2017.
Ia mengatakan, keuntungan yang didapat pada tahun 2017 sekitar Rp 1 triliun. Budi juga menegaskan, jika kapasitas peruÂsahaan digenjot bisa menghasilÂkan produksi lebih tinggi lagi. "Secara jangka panjang, Inalum juga menargetkan total produksi aluminium mencapai dua juta ton per tahun," tegasnya.
Target produksi yang sangat besar itu menurutnya perlu diduÂkung oleh kemampuan pabrik Smelting Plant di Kuala Tanjung dan pabrik di Kalimantan Utara. Dalam rencana bisnis Inalum, Kalimantan Utara akan memÂproduksi aluminum hingga menÂcapai satu juta ton per tahun.
Adapun pemerintah menargetÂkan produksi Inalum bisa menÂcapai 2 juta ton pada 2025.
Saat ini, kebutuhan aluminium diperlukan untuk berbagai sektor, antara lain mendukung industri konstruksi termasuk transmisi dalam proyek pembangkit lisÂtrik 35 ribu megawatt, otomotif, perkapalan, infrastruktur maupun produk rumah tangga.
Melihat sangat dibutuhkannya alumunium bagi sektor industri maka PT Inalum mengejar target untuk busa memenuhi kebutuhan aluminium dalam negeri.
Apalagi perusahaan sudah menjadi holding BUMN industri pertambangan sejak 29 November 2017 lalu. Sebagai induk holding maka perusahaan perlu meningÂkatkan kapasitas produksi.
Sejak menjadi holding BUMN, Budi mengaku memiliki tiga amanah baru yang harus dikerÂjakan Inalum.
Pertama, penguasaan cadangan dan sumber daya mineral dan batubara Indonesia. Langkah yang akan dilakukan antara lain membeli existing asset untuk meningkatkan kapasitas produksi Inalum.
"Kedua, hilirisasi produk dan kandungan lokal, Indonesia memiliki kandungan bauksit yang cukup banyak, dari bauksit jadi alumina, alumina kemudian aluminium, harusnya kita bisa kelola sendiri karena bisa menamÂbah nilai ekonomi dan membuka lapangan kerja," terang Budi.
Langkah ketiga, Inalum ingin menjadi perusahaan kelas dunia. Budi kembali menegaskan, untuk mewujudkan langkah tersebut kaÂpasitas produksi aluminium harus ditingkatkan.
Dalam rencana bisnisnya, perÂseroan bakal menggenjot untuk produksi di Kalimantan Utara. Di sana Inalum akan memproduksi aluminum sebanyak 1 juta ton per tahun.Pemerintah berjanji untuk mendukung penyerapan hasil industri alumunium dalam negeri. Artinya pemerintah bakal berupaÂya mengurangi impor alumunium melalui peningkatan produksi dalam negeri yang ditargetkan sebesar 1,5-2 juta ton pada 2025.
Untuk mendorong produkÂtivitas alumunium lokal, KeÂmenterian Perindustrian terus berupaya agar industri yang sudah ada dapat berekspansi atau menarik investasi baru.
Batasi Produk Impor Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan ElekÂtronika (ILMATE), Kemenperin Harjanto menyampaikan salah satu strategi menggenjot industri aluminium dalam negeri adalah dengan menerapkan standar nasional Indonesia (SNI) yang belum ada di produk aluminium. Langkah itu diharapkan dapat mengerem masuknya produk imÂpor yang tidak sesuai standar.
"Kami juga akan menyusun daÂtabase produk yang sudah dibuat di dalam negeri dan melakukan kontrol jumlah yang diimpor seÂcara periodik, ciptakan iklim usaÂha yang kondusif, menjalankan program hilirisasi industri guna meningkatkan nilai tambah," unÂgkapnya di Jakarta kemarin.
Harjanto menyebutkan pentingnya menggenjot produksi aluÂminium ini sesuai amanat Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional (PSN). Dalam hal ini, PT Indonesia AsaÂhan Aluminium (Persero) salah satu PSN yang tengah diakselerasi pengembangannya. Apalagi, InÂalum memikul amanah penting dari negara sebagai induk dalam holdÂing BUMN pertambangan. ***
BERITA TERKAIT: