Direktur Bisnis Regional Sulawesi PLN Syamsul Huda mengatakan, proyek yang dikerÂjasamakan dengan skema Power Purchase Agreement (PPA) ini sudah masuk progres pembangunan dalam tahap komisioning atau pengujian pengoperasian.
"Dari total 30 turbin angin (
wind turbin generator/WTG), 23 turbin angin di antaranya telah mendapatkan sertifikat laik operasi (SLO). Tapi seluruhnya telah terpasang," ujarnya, saat kunjungan ke PLTB Sidrap, di Kabupaten Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan, kemarin.
Hadir pula dalam kunjungan tersebut Wakil Ketua KPK Laode M Syarief, GM PLNWilayah Sulselrabar Bambang Yusuf, Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Rida Mulyana, dan rombongan lainnya.
Lebih lanjut Syamsul Huda menjelaskan proses pembangunan PLTB terbesar se-Asia Tenggara ini bisa dikatakan nyaris kelar. Hal itu jika melihat progres yang saat ini sudah mencapai 97,7 persen.
"Sejauh ini, perseroan terus mengawasi setiap detail progres pembangunan, untuk memasÂtikan PLTB pertama program 35.000 MW ini bisa selesai sesÂuai target dengan kualitas yang baik," jelas dia.
Ia menilai, dengan total daya sebesar 75 MW tersebut, PLTB Sidrap berperan menopang 6 persen kebutuhan beban puncak Sulawesi Bagian Selatan (SulbagÂsel) yang meliputi Sulawesi SelaÂtan, Sulawesi Barat dan Palu.
Karenanya, Syamsul Huda juga meyakini PLTB Sidrap ini nantiÂnya mampu melistriki sebanyak 67.000 pelanggan di Sulawesi Selatan dengan daya listrik rata-rata 1.300 VA (
volt ampere).
Selain itu, kondisi kelistrikan sistem Sulbagsel (Sulawesi Bagian Selatan) saat ini juga teÂlah surplus, dengan daya mampu 1.300 MW dan beban puncak mencapai 1.050 MW.
"Dengan beroperasinya PemÂbangkit Tenaga Angin ini kami masih memiliki cadangan daya 250 MW yang dapat memasok ke pelanggan. Ditambah masuknya sistem beberapa pembangkit baru sehingga tahun ini akan memiliki cadangan daya tambahan sebesar 500 MW," jelasnya.
Dengan kondisi surplus listrik dan jaringan yang semakin hanÂdal, perseroan terus mengajak investor agar jangan ragu berinÂvestasi di Sulawesi Selatan.
Direktur Eksekutif UPC ReÂnewables Asia I Limited, AnÂdrew Sutherland menjanjikan, turbin-turbin yang saat ini masih menunggu proses SLO akan selesai hingga Maret nanti.
"Ya, Minggu ketiga pada Maret ini semua akan selesai," janjinya.
Menurutnya, dengan ketinggian masing-masing tower yang mencapai 80 meter dan baling-baling sepanjang 57 meter, menjadikan PLTB Sidrap sebagai pembangkit tenaga angin pertama dan terbesar di Indonesia yang memanfaatkan lahan kurang lebih 100 hektare.
"Berdasarkan penelitian, kecepatan angin pada titik di Sidrap ini mampu untuk memuÂtar turbin dengan kapasitas 75 MW," katanya.
Press Officer PT UPC Sidrap Bayu Energi Yermia Riezky mengatakan kunjungan dari banyak rombongan kali ini merupakan bagian persiapan, sebelum mega proyek dengan nilai investasi 150 juta dolar AS itu diresmikan.
"Sesuai rencana awal, PLTB Sidrap akan diresmikan kuartal pertama tahun 2018 ini. MaÂkanya terus kami genjot prosÂes perampungannya, sebelum diresmikan," tuturnya.
Presiden Joko Widodo disebut-sebut bakal meresmikan PLTB yang terletak di perbukiÂtan Pabbaresseng, Desa MattiroÂtasi, Kecamatan Watang Pulu, Sidrap, Sulsel itu.
PLTB Sidrap bakal menyuplai listrik 75 Megawatt, dengan total 30 unit turbin angin.
Sementara itu, Direktur Jenderal EBTKE Kementerian ESDM, Rida Mulyana menyatakan keÂbanggaannya terhadap proyek pembangkit Energi Baru dan Terbarukan (EBT) di Sidrap ini.
"Ini merupakan upaya peÂmerintah untuk mencapai target pengembangan pembangkit energi baru dan terbarukan (EBT). PLTB ini pertama di Indonesia yang kapasitasnya besar. Ini menjadi kebanggan kita dan bukti bahwa pemerintah serius mengembangÂkan EBT," tutur dia.
Progres PLTB Sidrap yang diÂanggap cepat ini diharapkan bisa menjadi motivasi bagi wilayah lain untuk lebih cepat tapi tetap menjaga kualitas.
"Semoga pembangunan pemÂbangkit EBT di tempat lain bisa lebih cepat seperti di PLTB Sidrap ini," pungkas Rida. ***
BERITA TERKAIT: