Menurutnya, diatas kertas pembentukan holding bagus, namun pemerintah harus membuat kajian serta membuat hitungan secara matang terkait realisasi konsep holding BUMN. Sebab masih ada sejumlah hal yang dinilai luput dari analisa pemerintah seperti upaya efektivitas dan efisiensi manajemen BUMN.
"Pembentukan holding hanya bermanfaat jika peningkatan efisiensi biaya dan adanya sinergi akibat skala ekonomi. Jika tidak ada penurunan biaya dan peningkatan pendapatan, maka bisa diproyeksikan holding gagal dan tidak bermanfaat," ujar Rizal dalam keterangan tertulisnya, Rabu (24/1).
Pemerintah, sambung Rizal, sebaiknya berhati-berhati dalam mengimplementasi holding BUMN. Jika gagal, maka akan menambah birokrasi, memperpanjang rantai pengambil keputusan, dan juga biaya.
"Jangan sampai saat ide holding BUMN bersifat coba-coba dan experimental," ujarnya.
[nes]