Manajeman Pertamina di bawah komando Elia Massa Malik mengklaim penugasan BBM Satu Harga dari pemerintah memberatkan keuangan perusahaan migas pelat merah tersebut.
"Rp 19 triliun ini, apakah karena beban penugasan terlalu berat atau ada proyek - proyek menguap atau karena kebocoran subsidi," tanya anggota Komisi VII DPR RI Eni Maulani Saragih saat dihubungi.
Eni meragukan klaim Pertamina itu. "Jadi harus melakukan audit forensik. Karena ini kan cukup besar. Apalagi cuma dari Januari sampai September dan hanya karena penugasan BBM satu harga," jelas Eni.
Menurut Eni, komisinya akan segera memanggil pihak Pertamina untuk ditanyai kerugian tersebut. Sebab, ia sangsi penyebab Pertamina merugi hanya karena program BBM satu harga.
"Apalagi program ini belum sukses seperti yang dicita-citakan Pak Jokowi bahwa program satu harga sampai ke seluruh rakyat Indonesia. Sebab, pada kenyataannya program ini masih satu harga pada tingakt pengecer. Belum sampai ke konsumen akhir," tandas politisi Golkar tersebut.
[wid]
BERITA TERKAIT: