AP II Pastikan Bandara Halim Sudah Beroperasi Normal

Kemenhub Akan Panggil Operator

Rabu, 01 November 2017, 10:41 WIB
AP II Pastikan Bandara Halim Sudah Beroperasi Normal
Foto/Net
rmol news logo PT Angkasa Pura II (Persero) memastikan Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta yang sempat ditutup sejak Senin (30/10) malam sudah kembali beroperasi pada Selasa (31/10) pagi. Penutupan dilakukan karena lampu di runway atau landasan pacu Bandara Halim redup, tidak maksimal memberi penerangan untuk operasional take off dan landing pesawat.

 Vice President Corporate Com­munication PT Angkasa Pura II Yado Yarismano menerangkan, landasan pacu sudah bisa digu­nakan pada Selasa pagi.

"Petugas teknis sudah melaku­kan perbaikan. Sejak Selasa pukul 01.00 WIB landasan pacu telah dibuka lagi," kata Yado da­lam keterangannya, kemarin.

Dijelaskan Yado, penutupan landasan pacu atau runway di bandara Halim sempat diperpan­jang hingga Selasa (31/10) pukul 06.00 WIB.

Hal itu berdasarkan NOTAM (notice to airmen) yang dikeluarkan otoritas penerbangan untuk bandara Halim yang diterbitkan pada Senin malam pukul 22.36 WIB.

"Selasa pagi semua sudah kembali normal. Kami memohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi. Kami juga menyiapkan kompensasi bagi penumpang yang tertunda penerbangannya," jelas Yado.

Ada empat penerbangan yang terdampak, yaitu Batik Air tu­juan Yogyakarta dan Makassar serta Citilink tujuan Yogyakarta dan Denpasar.

"Semuanya juga sudah dib­erangkatkan dan jadwal pener­bangan sudah kembali normal," tutur Yado.

Sampai saat ini AP II masih menyelidiki lebih lanjut pe­nyebab lampu di landasan pacu yang redup. Hasil penyelidikan terhadap hal tersebut akan dijadi­kan bahan evaluasi untuk perbai­kan layanan ke depannya.

Harus Dievaluasi


Terkait insiden ini, Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Agus Santoso mengatakan, akan me­manggil operator bandara untuk evaluasi peningkatan pelayanan yang lebih baik.

"Kami akan panggil opera­tornya, dievaluasi dan minta untuk mengoperasikan bandara lebih baik lagi. Para penumpang mempunyai hak untuk menda­patkan pelayanan yang baik," kata Agus.

Ia menilai, pelayanan yang baik mesti diterima penumpang karena sudah dikenakan pajak. Dia berharap matinya lampu landasan (runway light) ini tak terulang kembali.

"Tiap penumpang dikenai airport tax, jadi harus balance, dengan airport tax yang dibayar penumpang harus mendapatkan pelayanan yang sesuai atau baik. Jadi seperti matinya run­way light ini tidak boleh terjadi lagi, mitigasi harus berjalan," tuturnya.

Agus juga menekankan bahwa seluruh bandara yang dikelola Ang­kasa Pura khususnya dan semua bandara pada umumnya meny­iapkan backup recovery manakala runway light seperti ini mati.

"Harus ada mitigasi risiko terhadap turunnya pelayanan bandar udara. Keselamatan penerbangan harus selalu diutama­kan," tegasnya.

Pengamat penerbangan Alvin Lie menyayangkan lambatnya penanganan kondisi kedaruratan di Bandara Halim.

"Semalam banyak juga yang lapor ke saya penanganan di lapangannya minim sehingga penumpang terbengkalai sebelum akhirnya dialihkan ke Bandara Soekarno Hatta, Tangerang," kata Alvin kepada Rakyat Merdeka.

Karena itu, Anggota Ombuds­man RI itu meminta AP II selaku operator bandara punya mitigasi kedaruratan sehingga responnya bisa cepat saat ada kondisi sep­erti insiden di Halim.

"Kalau bisa GM Bandara segera beri penjelasan. Jangan kru maskapai yang dihadapkan kepada penumpang yang biasanya semakin panas kalau ada keter­lambatan," tegas Alvin. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA