Anggota Komite Badan PenÂgatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Muhammad Ibnu Fajar mengatakan, proÂgram ini bertujuan untuk memuÂdahkan masyarakat khususnya masyarakat Sambas dan sekiÂtarnya untuk mendapatkan harga resmi BBM sesuai ketentuan. "Kami berusaha agar masyarakat di pelosok bisa menikmati harga BBM yang sama, maka proÂgram ini harus dijalankan dan harus sukses," kata Ibnu kepada Rakyat Merdeka usai peresmian Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Modular di Paloh, Sambas, Kalimantan Barat, Minggu (15/10).
Acara peresmian dihadiri BuÂpati Sambas Atbah Romin SuÂhaili dan Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Harya Adityawarman.
"Intinya program BBM satu harga harus sukses karena meÂmang negara harus hadir di sini, agar masyarakat bisa mengakses BBM dengan harga yang sama," terangnya.
BPH Migas menargetkan, dalam tiga tahun ada 150 lokasi yang sudah menjalankan proÂgram BBM satu harga. Sampai dengan akhir tahun ini, pihaknya menargetkan bisa merealisasikan 54 titik. Saat ini, baru terealisasi 26 titik.
"Kita optimistis. Karena itu jangan hitung peresmian tiap daerah itu hari per hari atau minÂggu per minggu karena bisa saja diresmikan serentak di berbagai daerah di dalam waktu yang sama," ujar Ibnu.
Menurut dia, program BBM satu harga merupakan tugas langsung dari pemerintah keÂpada Pertamina. Dan, Pertamina sendiri memiliki hak untuk merÂangkul investor dan pengusaha untuk mensukseskan program BBM satu harga. "Nah, khusus program ini pemerintah tidak mengucurkan dana tapi swasta yang berinvestasi," katanya.
BPH Migas, kata Ibnu, menÂgapresiasi Pertamina dan invesÂtor yang sudah kerja keras menÂsukseskan program BBM satu harga. "Ini bukan bisnis yang menguntungkan bagi investor secara instan, tapi dalam waktu panjang," paparnya.
Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas Kementerian ESDM Harya Adityawarman berharap, agar swasta bisa memperbanyak jumlah SPBU untuk mensuksesÂkan program ini. "Bagi lembaga penyalur yang belum membangun SPBU di wilayah pelosok kami harapkan bisa segera membangun untuk memudahkan masyarakat," ujarnya.
Menurut dia, SPBU Sambas ini akan menjual BBM sesuai harga yang ditetapkan oleh pemerintah atau sama dengan wilayah lain. Hal ini akan menÂdorong perkembangan perekoÂnomian daerah.
"Program ini bertujuan agar harga BBM yang sama dapat dinikmati oleh rakyat di seluruh Indonesia, khususnya di kaÂwasan timur dan daerah 3T (tertÂinggal, terdepan, dan terluar)," ujar Harya.
General Manager MORVI PT Pertamina (Persero) Yanuar Budi Hartanto mengatakan, peresmian BBM satu harga di Paloh ini merupakan simbol komitmen wujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat IndoÂnesia. Salah satu tantangannya adalah sulitnya mencari invesÂtor untuk membangun SPBU di daerah remote.
"Dalam pembangunan disini, infrastruktur menjadi kendala utama, tercatat 3 kali mobil PerÂtamina amblas dan mobil tangki tidak bisa menyeberang sungai," ungkap Yanuar. ***
BERITA TERKAIT: