Perekonomian Daerah Bakal Makin Moncer

BBM Satu Harga Sudah Sampai Sambas

Selasa, 17 Oktober 2017, 10:43 WIB
Perekonomian Daerah Bakal Makin Moncer
Foto/Net
rmol news logo Program BBM satu harga yang dibuat pemerintah sudah sampai ke wilayah Sambas, Kecamatan Paloh, Kalimantan Barat. Tahun ini, ditargetkan ada 54 titik SPBU yang men­jual BBM satu harga di wilayah timur dan pelosok Indonesia. Ekonomi daerah pun ditargetkan bisa terdongkrak.

Anggota Komite Badan Pen­gatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Muhammad Ibnu Fajar mengatakan, pro­gram ini bertujuan untuk memu­dahkan masyarakat khususnya masyarakat Sambas dan seki­tarnya untuk mendapatkan harga resmi BBM sesuai ketentuan. "Kami berusaha agar masyarakat di pelosok bisa menikmati harga BBM yang sama, maka pro­gram ini harus dijalankan dan harus sukses," kata Ibnu kepada Rakyat Merdeka usai peresmian Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Modular di Paloh, Sambas, Kalimantan Barat, Minggu (15/10).

Acara peresmian dihadiri Bu­pati Sambas Atbah Romin Su­haili dan Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Harya Adityawarman.

"Intinya program BBM satu harga harus sukses karena me­mang negara harus hadir di sini, agar masyarakat bisa mengakses BBM dengan harga yang sama," terangnya.

BPH Migas menargetkan, dalam tiga tahun ada 150 lokasi yang sudah menjalankan pro­gram BBM satu harga. Sampai dengan akhir tahun ini, pihaknya menargetkan bisa merealisasikan 54 titik. Saat ini, baru terealisasi 26 titik.

"Kita optimistis. Karena itu jangan hitung peresmian tiap daerah itu hari per hari atau min­ggu per minggu karena bisa saja diresmikan serentak di berbagai daerah di dalam waktu yang sama," ujar Ibnu.

Menurut dia, program BBM satu harga merupakan tugas langsung dari pemerintah ke­pada Pertamina. Dan, Pertamina sendiri memiliki hak untuk mer­angkul investor dan pengusaha untuk mensukseskan program BBM satu harga. "Nah, khusus program ini pemerintah tidak mengucurkan dana tapi swasta yang berinvestasi," katanya.

BPH Migas, kata Ibnu, men­gapresiasi Pertamina dan inves­tor yang sudah kerja keras men­sukseskan program BBM satu harga. "Ini bukan bisnis yang menguntungkan bagi investor secara instan, tapi dalam waktu panjang," paparnya.

Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas Kementerian ESDM Harya Adityawarman berharap, agar swasta bisa memperbanyak jumlah SPBU untuk mensukses­kan program ini. "Bagi lembaga penyalur yang belum membangun SPBU di wilayah pelosok kami harapkan bisa segera membangun untuk memudahkan masyarakat," ujarnya.

Menurut dia, SPBU Sambas ini akan menjual BBM sesuai harga yang ditetapkan oleh pemerintah atau sama dengan wilayah lain. Hal ini akan men­dorong perkembangan pereko­nomian daerah.

"Program ini bertujuan agar harga BBM yang sama dapat dinikmati oleh rakyat di seluruh Indonesia, khususnya di ka­wasan timur dan daerah 3T (tert­inggal, terdepan, dan terluar)," ujar Harya.

General Manager MORVI PT Pertamina (Persero) Yanuar Budi Hartanto mengatakan, peresmian BBM satu harga di Paloh ini merupakan simbol komitmen wujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indo­nesia. Salah satu tantangannya adalah sulitnya mencari inves­tor untuk membangun SPBU di daerah remote.

"Dalam pembangunan disini, infrastruktur menjadi kendala utama, tercatat 3 kali mobil Per­tamina amblas dan mobil tangki tidak bisa menyeberang sungai," ungkap Yanuar. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA