Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Tiga Titik Ruas Jalan Tol Sangat Rawan Kemacetan

Jasa Marga Minta Pemudik Waspada

Selasa, 30 Mei 2017, 08:26 WIB
Tiga Titik Ruas Jalan Tol Sangat Rawan Kemacetan
Foto/Net
rmol news logo PT Jasa Marga (Persero) Tbk meminta masyarakat mewaspadai tiga titik kemacetan di ruas tol Jabodetabek yang menjadi jalur utama arus mudik Lebaran 2017. Tiga titik tersebut merupakan ruas utama jalur keluar-masuk wilayah Jabodetabek.

Direktur Utama Jasa Marga Desi Arryani mengatakan, tiga titik kritis kemacetan ada di ruas tol Jakarta-Cikampek, ruas tol Jakarta-Bogor-Ciawi (Jagorawi) dan Jakarta-Tangerang.

"Untuk Jagorawi biasa digu­nakan untuk jalur liburan, ruas Jakarta-Tangerang rata-rata pengguna adalah yang meng­gunakan jasa penyeberangan ke arah pelabuhan Merak menuju Sumatera. Kemudian ruas Jakar­ta-Cikampek merupakan jalur utama untuk keluar dari Jakarta menuju Jawa Barat, Jawa Ten­gah dan Jawa Timur," kata Desi di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, kemarin.

Dilanjutkannya, dari ketiga ruas tersebut, paling padat diper­kirakan akan berada di ruas tol Jakarta-Cikampek. Pasalnya di tol tersebut, saat ini tengah ber­langsung beberapa proyek, mu­lai dari proyek Light Rail Transit (LRT), Kereta Cepat dan Jalan Tol Cikampek 2 Eleveted.

Desi mengimbau masyarakat untuk tidak melewati daerah Cikunir menuju ruas Jakarta-Cikampek, sebab daerah terse­but banyak pekerjaan umum sepanjang jalan seperti LRT dan pelebaran.

"Kemungkinan belum dapat dibereskan hingga waktu mudik tiba sehingga peluang macet cukup besar. Kita sarankan lewat akses lain menuju tol Jakarta-Cikampek," ujarnya.

Sementara untuk ruas tol Jagorawi, diperkirakan kepada­tan akan terjadi saat libur Leba­ran. Itu karena kendaraan yang melalui jalur ini akan didominasi oleh para wisatawan yang ingin ke Puncak, Bogor.

"Sedangkan di tol Jakarta-Tangerang tidak akan separah ruas Jakarta-Cikampek dan Jagorawi. Ini karena mayoritas pemudik yang akan melalui tol ini adalah pengguna kapal pe­nyeberangan melalui Pelabuhan Merak. Dengan demikian ada keterbatasan," tegas Desi.

Untuk menghindari kemacetan parah di ketiga ruas tol tersebut, Desi meminta masyarakat yang akan mudik menggunakan jalan tol, harus bijak menggunakan jalan.

"Kita akan informasikan kon­disi jalan tol secara berkala. Kalau kondisinya sudah macet parah, bisa pilih jalan alternatif lain," kata Desi.

Jasa Marga, lanjutnya, juga berkoordinasi dengan Korlantas, Dinas Perhubungan dan pihak terkait untuk memastikan kelan­caran mudik Lebaran tahun ini.

"Jasa Marga juga telah me­nyediakan "parking bay"  atau shelter tempat parkir untuk mobil pribadi di sepanjang jalur mudik yang berfungsi sebagai pengganti "rest area" di sepan­jang jalan tol," ujarnya.

Dalam "parking bay" ini akan terdapat mushola, toilet dan lokasi parkir, jadi bukan seperti rest area yang memiliki banyak fasilitas, diharapkan dengan adanya fasili­tas tersebut dapat meminimalisasi kepadatan di rest area yang se­lama ini terjadi saat mudik.

Perlu Terobosan

Pemerintah dinilai perlu melakukan terobosan guna meningkatkan jumlah pemudik yang menggunakan transportasi umum untuk menekan angka kecelakaan masa mudik Lebaran.

Menurut pengamat transporta­si Djoko Setijawarno, peningka­tan pemudik transportasi umum perlu dilakukan pada kapal laut, kereta api, dan bus.

Menurutnya, penambahan gerbong kereta bisa ditingkatkan menjadi 30 gerbong dalam satu rangkaian kereta yang ditarik lokomotif. Di samping itu, juga harus menyiapkan beberapa stasiun singgah untuk memper­panjang emplasemen.

Peminat transportasi bus juga bisa ditambah dengan menata kondisi terminal agar senyaman bandara dan stasiun kereta, serta memperbaiki kondisi sarana angkutan umumnya.

"Kapal laut harus digunakan lagi untuk membawa pemudik, terutama yang sepeda motor dan mudik sepeda motor gratis. Melarang dan mengimbau pe­mudik sepeda motor tidak akan selesaikan masalah. Akan tetapi kebijakan sepeda motor yang ke­bablasanlah yang harus ditinjau ulang," kata Djoko.

Selain itu, menurut Djoko, pemerintah daerah juga harus memberikan layanan trans­portasi umum yang layak dan menjangkau sejumlah lokasi ter­masuk tempat wisata. Salah satu alasan pemudik menggunakan kendaraan pribadi dikarenakan untuk mobilitas saat di kampung halaman.

"Kepala daerah harus ditarget kapan menyediakan transportasi umum yang nyaman. Termasuk menyediakan transportasi ter­integrasi dan lanjutan yang aman dan nyaman. Tidak ada lagi ang­kutan plat hitam yang mahal dan tidak nyaman di simpul-simpul transportasi," jelas Djoko.

Senada, Pengamat Transpor­tasi Darmaningtyas juga me­nilai, solusi terbaik menghindari macet yang semakin parah saat lebaran adalah dengan mem­berdayakan transportasi umum. Syaratnya, transportasi umum di daerah turut diperbaharui, sehingga tidak ada keraguan bagi masyarakat menggunakan.

"Solusi perbanyak transpor­tasi umum yang baik. Misal untuk di daerah disediakan angkutan umum yang layak. Seperti misal bis jarak jauh kan banyak yang nganggur biasanya, ya dimanfaatkan saja," ujar Dar­maningtyas. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA