Pemerintah Sudah Tidak Bergairah Lagi Ikut TPP

Setelah Amrik Keluar

Kamis, 26 Januari 2017, 10:00 WIB
Pemerintah Sudah Tidak Bergairah Lagi Ikut TPP
Jusuf Kalla/Net
rmol news logo Wakil Presiden Jusuf Kalla menggelar pertemuan dengan Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Joseph R Donovan di Kantor Wapres di Jakarta, kemarin. Pembahasan paling banyak membicarakan soal kerja sama perekonomian. Antara lain soal pembatalan rencana Indonesia ikut serta dalam perundingan Kemitraan Trans Pasifik (TPP).

"Tadi Pak Wapres (Jusuf Kalla) mengatakan Indonesia tadinya sempat tertarik ber­gabung dengan TPP, tapi kalau Amerika sendiri sudah tidak ada di TPP, tidak usah ditindak­lanjuti lagi," ungkap Deputi Sekretaris Wakil Presiden Bidang Dukungan Kebijakan Pemerintah Dewi Fortuna Anwar kepada wartawan.

Dia menuturkan, Indonesia semula mau bergabung den­gan TPP karena ingin mem­buka peluang lebih luas untuk berkompetisi. Namun kini, dengan perkembangannya, pemerintah tidak lagi tertarik. Menurut Dewi, pemerintah ingin fokus melakukan kerja sama bilateral.

Oleh karena itu, menurut Dewi, Indonesia langsung me­nyambut baik ajakan AS untuk memperkuat kerja sama bilateral, terutama pada bidang-bidang yang menjadi prioritas nasional, yakni pembangunan infrastruktur, kemandirian pangan dengan peningkatan produktivitas dan kesejahteraan petani, serta peningkatan manufaktur.

Duta Besar AS untuk In­donesia Joseph R Donovan yakin kerja sama bilateral lebih berkeadilan. "Kami harapkan kerja sama ini akan mengun­tungkan bagi pekerja dan pe­rusahaan AS," katanya.

Dia menilai, banyak peluang untuk meningkatkan kerja sama kedua negara.

Salah satunya sektor penerbangan, dan kerja sama antarpengusaha. "Indonesia meru­pakan mitra dagang yang baik dan kami optimistis AS bisa menjadi rekan yang bagus," ucap Donovan.

Seperti diketahui, AS resmi te­lah mengundurkan diri dari TPP. Kebijakan ini diambil Presiden baru AS, Donald Trump sebagai upaya melindungi perekono­mian dalam negerinya. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA