"Tadi Pak Wapres (Jusuf Kalla) mengatakan Indonesia tadinya sempat tertarik berÂgabung dengan TPP, tapi kalau Amerika sendiri sudah tidak ada di TPP, tidak usah ditindakÂlanjuti lagi," ungkap Deputi Sekretaris Wakil Presiden Bidang Dukungan Kebijakan Pemerintah Dewi Fortuna Anwar kepada wartawan.
Dia menuturkan, Indonesia semula mau bergabung denÂgan TPP karena ingin memÂbuka peluang lebih luas untuk berkompetisi. Namun kini, dengan perkembangannya, pemerintah tidak lagi tertarik. Menurut Dewi, pemerintah ingin fokus melakukan kerja sama bilateral.
Oleh karena itu, menurut Dewi, Indonesia langsung meÂnyambut baik ajakan AS untuk memperkuat kerja sama bilateral, terutama pada bidang-bidang yang menjadi prioritas nasional, yakni pembangunan infrastruktur, kemandirian pangan dengan peningkatan produktivitas dan kesejahteraan petani, serta peningkatan manufaktur.
Duta Besar AS untuk InÂdonesia Joseph R Donovan yakin kerja sama bilateral lebih berkeadilan. "Kami harapkan kerja sama ini akan mengunÂtungkan bagi pekerja dan peÂrusahaan AS," katanya.
Dia menilai, banyak peluang untuk meningkatkan kerja sama kedua negara.
Salah satunya sektor penerbangan, dan kerja sama antarpengusaha. "Indonesia meruÂpakan mitra dagang yang baik dan kami optimistis AS bisa menjadi rekan yang bagus," ucap Donovan.
Seperti diketahui, AS resmi teÂlah mengundurkan diri dari TPP. Kebijakan ini diambil Presiden baru AS, Donald Trump sebagai upaya melindungi perekonoÂmian dalam negerinya. ***
BERITA TERKAIT: