Direktur Utama Express Transindo Utama Benny SetÂiawan mengatakan, perseroan memiliki beberapa aset berupa tanah kosong dan ruko yang tidak produktif. Meski demikian, dia enggan menyebut total luas aset yang akan dijual maupun target nilainya secara rupiah.
Dia mengatakan, penjualan non-
core assets perseroan untuk investasi ini sudah direncanakan sejak tahun lalu. Akan tetapi, pada tahun lalu bisnis properti terdampak pelambatan ekonomi sedanÂgkan tahun ini diperkirakan lebih positif.
"Jadi kami akan jual non core assets berupa tanah koÂsong dan ruko untuk membiÂayai pembelian armada baru karena tahun ini sektor properÂti lebih menjanjikan," katanya di Jakarta, kemarin.
Dia mengungkapkan, perÂseroan punya tanah kosong, seperti di Kranggan 10 hektar. Namun, yang dijual hanya tanah kosong dan ruko.
Mengutip laporan keuanÂgan perseroan hingga kuartal III-2016 lalu nilai aset berupa tanah yang dimiliki perseroan mencapai Rp 456,42 miliar. Adapun aset bangunan yang dimiliki perseroan termasuk mess dan pool mencapai Rp 221,03 miliar.
Benny menyebut, pihaknya lebih optimistis menatap tahun ini. Salah satu pendorongnya, karena sejak Desember 2016 perseroan bekerjasama dengan PT Uber Indonesia Technology untuk menyediakan layanan taksi berbasis aplikasi.
Pihaknya pun begitu beÂrambisi memperdalam bisnis taksi berbasis aplikasi untuk merealisasikan pertumbuÂhan tersebut. Hal ini terlihat dengan penambahan armada yang seluruhnya akan mengÂgunakan mobil segmen
low multipurpose vehicles (MPV) yang memang mayoritas diguÂnakan di bisnis tersebut.
Saat ini, perseroan memiÂliki sekitar 10.000 armada. Dia mengklaim, setiap bulan pertumbuhan pengemudi taksi dengan brand Ekspress yang menggunakan aplikasi Uber terus bertambah karena saat ini belum semua armada mengguÂnakan aplikasi tersebut.
Benny enggan menyebut angka pasti terkait jumlah armada yang sudah mengguÂnakan aplikasi Uber. Namun menurutnya, masih di bawah 1.000 unit. Di sisi lain, pengÂgunaan aplikasi Uber pada kendaraan taksi Ekspress saat ini hanya dilakukan di JaÂkarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Penambahan armada pun hanya direncanakan di kota-kota tersebut. ***
BERITA TERKAIT: