Menurut Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro, pihaknya akan terus berusaha menekan angka impor BBM. Jika grafik impor BBM mengalami penurunan maka dapat diartikan kedaulatan energi nasional kian meningkat.
Dia menjelaskan, dalam rangka menekan ‎impor BBM sekaligus mewujudkan swasembada BBM pada 2023, PT Pertamina tengah mengupayakan peremajaan kilang dan pembangunan baru. Hal ini agar produksi minyak nasional bisa optimal.
"Dari tahun ke tahun kami punya upaya yang keras untuk bisa menurunkan angka impor BBM. Seperti diketahui jika kita punya target 2023 sudah bisa mewujudkan swasembada BBM," ujar Wianda dalam keterangannya, Sabtu (21/1).
PT Pertamina menargetkan dengan pembangnan kilang baru dan peremajaan yang sudah berjalan nantinya diharapkan tidak perlu impor BBM.
"Salah satu yang sudah bisa dilihat adalah pengoperasian kilang Cilacap, TPPI," lanjut Wianda.
Ditambahkannya, prosentase impor BBM jenis Premium pada 2014 sebesar 62 persen dari konsumsi dalam negeri. Di tahun 2015, prosentase turun menjadi 60 persen. Diharapkan pada catatan di Desember 2016, angka impor bisa sampai di bawah 54 persen.
"Solar juga turun jauh, tadinya 21 persen, pada 2015 hanya delapan persen. Bahkan di 2016 year to date-nya sampai November hanya satu persen. Ini menunjukkan bahwa memang kilang kita sudah banyak produksi Solar," demikian Wianda.
[wah]
BERITA TERKAIT: