Kuasa hukum KSP Pandawa, Andi Syamsul merasa pemberitaan tersebut berat sebelah dan sangat tendensius.
Meski enggan menyebut nama medianya, tapi ia merasakan betul ada satu media yang aroma tendesius terasa sekali.
"Sangat disayangkan, sebuah media yang seharusnya menyajikan pemberitaan sesuai data dan fakta, juga tentunya berimbang malah tidak saya temukan dalam media itu" kata Andi dalam perbincangan dengan redaksi, Kamis (25/8).
Salah satu bentuk dramatisasi yang disajikan bahkan membuat seolah-olah anggota resah dan tidak bisa mengambil simpanannya. Padahal, dalam kenyataannya hal tersebut tak pernah terjadi.
"Di foto pemberitaan, ada gambar kantor kami, dengan keterangan berita tertulis cetak tebal 'ditutup', ini kan tendensius sekali" tambahnya.
Parahnya, lanjut Andi, dalam sebuah pemberitaan media tersebut ada kutipan-kutipan yang ditulis bukan melalui wawancara langsung. Media itu mencatut nama Andi dan memelintir pernyataannya.
"Apabila yang demikian masih terjadi lagi maka kami sedang mempertimbangkan langkah-langkah yang kami anggap perlu," tekan Andi.
KSP Pandawa, kata dia, Saat ini fokus melaksanakan rekomendasi hasil investigasi Kemenkop, dan manajemen Pandawa juga sedang fokus pada pelayanan terbaik untuk anggota dan stakeholders lainnya.
"Kami berkeyakinan, kami akan bisa melewati persoalan ini. Pandawa juga akan tetap berdiri serta menebar manfaat" demikian Andi.
[sam]