‎"Ini berkat kebijakan PTSP (Pelayanan Terpadu Satu Pintu) Pemda. Sehingga, banyak perusahaan yang akhirnya mendaftarkan pekerjanya sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan,†kata Kepala Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan, Mampang, Puspitaningsih dalam acara berbagi takjil di Jakarta, Kamis (30/6).
‎Menurutnya, kepesertaan aktif pekerja yang ditargetkan di Kantor BPJS Ketenagakerjaan Mampang sebanyak 112 ribu peserta. Tapi, sampai Juni 2016, sudah mencapai 114.030 peserta."Kalau penambahan dari target 63.357 peserta. Realisasi sudah mencapai 32.000 peserta sampai pertengahan tahun atau bulan Juni, yang berarti lebih dari target,†imbuhnya.
‎Hal yang sama, lanjut Puspitaningsih, terkait penagihan piutang. Karena kerjasama yang baik dengan pihak Kejaksaan Negeri (Kajari) Jakarta Selatan, target piutang sebesar Rp 12,7 miliar sudah tertagih Rp 15 miliar. Bahkan, dalam pengumpulan iuran sampai dengan Juni 2016 sudah mencapai 105 persen dari target. "Ini karena fungsi Wastrik (Pengawas Distrik) berjalan di Mampang dan kerjasama dengan Kejari,†terangnya.
‎Apalagi, selama ini hubungan kantor-kantor BPJS Ketenagakerjaan yang berada di wilayah Jakarta Selatan, seperti Cabang Menara, Cilandak, Kebayoran Baru, Sudirman berjalan dengan baik dan harmonis dengan Kejari. "Para terutang akhirnya bisa bekerjasama dengan baik dalam melunasi hutang-hutangnya,†kata Puspitaningsih.
‎Terkait dengan klaim pengambilan Jaminan Hari Tua (JHT), Puspitaningsih menjelaskan, untuk klaim JHT di kantor BPJS Ketenagakerjaan Mampang, setiap hari berkisar 100 peserta, sehingga dalam satu bulan bisa berkisar 2.500-2.800 klaim. Sementara itu, untuk kasus Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) berkisar 16 kasus setiap bulan.
‎Dalam acara menyambut Ramadhan, Kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Mampang sendiri melakukan sejumlah kepedulian sosial dalam bentuk pembagian paket sembako murah untuk warga di sekitar kantor serta pembagian takjil bagi para pengendara yang lewat di depan kantor.
Ini yang unik dana untuk sembako dan takjil dikumpulkan dan disisihkan dari pendapatan 33 karyawan BPJS Ketenagakerjaan sebagai bentuk kepedulian sosial,†terangnya.
‎Apalagi, banyak karyawan merupakan generasi Y atau anak-anak muda yang kerap diindentikan tak peka dengan lingkungan. "Tapi, alhamdulillah, para karyawan kami disini melakukan inisiatif sendiri yang peka dengan lingkungannya. Kebiasaan ini jika dilakukan terus menerus akan melekat jadi budaya yang nantinya memberikan dampak yang baik dalam pelayanan terhadap para peserta,†kata Puspitaningsih.
[sam]