Puspayoga Bicara Reformasi Koperasi Dan Semangat UKM Terkuat Di Dunia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/aldi-gultom-1'>ALDI GULTOM</a>
LAPORAN: ALDI GULTOM
  • Jumat, 05 Februari 2016, 12:10 WIB
AAGN Puspayoga
rmol news logo Kementerian Koperasi dan UKM ikut bertanggung jawab menciptakan kesejahteraan masyarakat sekaligus pemerataan distribusi kesejahteraan di Indonesia.

Menurut Menteri Koperasi dan UKM, AAGN Puspayoga, salah satu modal kuat yang dimiliki bangsa Indonesia untuk melakukan pemerataan kesejahteraan adalah koperasi dan jiwa kewirausahaan yang kuat di kalangan masyarakat kelas menengah dan menengah ke bawah.

"Di Kemenkop dan UKM kita mulai lakukan reformasi koperasi. Apa itu? Pertama adalah rehabilitasi koperasi, kedua adalah reorientasi koperasi, dan ketiga adalah pengembangan koperasi," kata Puspayoga, dalam pelatihan kewirausahaan Hari Pers Nasional (HPN) 2016, di Hotel Lombok Raya, Mataram, Jumat (5/2).

Dalam hal rehabilitasi koperasi, menteri asal PDI Perjuangan ini menjelaskan, langkah yang diambil pihaknya adalah mencoret keanggotaan koperasi-koperasi yang tidak aktif. Dari 209.000 koperasi di Indonesia, ditemukan ada 62.000 koperasi tidak aktif di berbagai tingkatan daerah sampai pusat.

"Saya minta ke bupati dan gubernur, koperasi yang tidak aktif kita keluarkan karena dapat mengganggu pembinaan koperasi kita. Sudah banyak koperasi yang kita bubarkan di NTB," kata dia.

Menyangkut reorientasi koperasi, ia menyinggung soal sumbangan PDB sumbangan koperasi hanya 1,7 persen, yang menurutnya sangat kecil.

"Jadi, (koperas) tidak boleh asal banyak saja, tapi mesti berkualitas," tegasnya.

Sedangkan terkait pengembangan koperasi, ia mengaku pihaknya sedang mengkaji peraturan menteri yang menghambat perkembangan koperasi.

"Banyak program yang bisa kita kembangkan dengan kementerian lain, salah satunya dengan kementerian dalam negeri," ungkapnya.

Yang membuatnya semakin optimis koperasi dan UKM akan menjadi tulang punggung kebangkitan ekonomi nasonal adalah semangat masyarakat untuk menciptakan usaha kecil dan menengah (UKM). Bahkan, ia menyebut semangat UKM di Indonesia paling kuat di dunia.

"Di dunia ini tidak ada semangat UKM yang semangatnya sekuat indonesia. Kalau semangat ini luar biasa maka yang harus dilakukan pemerintah adalah memberikan regulasi yang baik. Izin dipermudah dan bunga kredit yang ringan. Contohnya, KUR menjadi hanya 9 persen mulai 2016 ini," ungkapnya.

Sayangnya, semangat UKM itu tidak diiringi meningkatnya minat masyarakat kepada dunia wirausaha.

Sampai sekarang, pemerintah berusaha mendorong agar jumlah wirausahawan nasional mencapai 2 persen dari total penduduk Indonesia, dari yang saat ini hanya berjumlah 1,2 persen. Proses mencapai target ini juga sudah dilakukan oleh pemerintahan-pemerintahan sebelumnya. [ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA