Hal tersebut disampaikan Kepala Badan Koordinasi PenaÂnaman Modal (BKPM) Franky Sibarani saat mengunjungi kaÂwasan industri
Java Integrated Industrial and Port Estate (JIÂIPE) di Gresik, Jawa Timur, Minggu (23/8). Dalam kesempaÂtan itu, Franky ditemani Menko Perekonomian Darmin Nasution dan Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin.
Kunjungan tersebut meruÂpakan bagian dari acara penÂandatanganan
memorandum of understanding (MoU) antara BKPM dengan Kementerian Agama terkait kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM) siap kerja dari madrasah dan pesantren unÂtuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja seiring masuknya investasi ke Indonesia.
"Kawasan industri yang sudah terintegrasi
power plant, jalan tol, kereta api sangat potensial untuk dikembangkan sebagai pusat logistik. Sehingga biaya logistik lebih efisien," katanya
Selain itu, kawasan industri itu juga daya saing akan melÂonjak sebagai kawasan yang tepat untuk berinvestasi. Konsep serupa juga dapat dikembangkan pada pengembangan kawasan ekonomi khusus (KEK).
"Kemudahan logistik baik menyangkut ekspor dan impor, dapat memperkuat daya tarik kawasan ekonomi khusus, selain berbagai kemudahan fiskal dan nonfiskal yang sedang dipersiapÂkan pemerintah," katanya.
JIIPE memiliki kawasan inÂdustri seluas 2.933 hektar, diÂlengkapi pelabuhan laut seluas 406 hektar dan kawasan hunian seluas 77 hektar. Nilai total investasi pengembangan kaÂwasan industri ini sebesar Rp 50 Triliun.
Kawasan industri ini dikelola perusahaan patungan antara PT AKR dan Pelindo III. Saat ini, JIIPE sedang memasuki masa konstruksi yang dilakukan oleh dua BUMN yaitu PT. Hutama Karya dan Waskita Karya.
Saat ini sudah ada lima peÂrusahaan yang membangun di kawasan industri, antara lain perusahaan smelter, petrokimia dan pengolahan garam untuk industri. Kelima perusahaan seÂdang melakukan konstruksi dan dapat menyerap sekitar 5.000 tenaga kerja langsung.
Gandeng Pesantren
Franky juga mengatakan, untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), BKPM menggandeng Kemendag untuk menyiapkan tenaga kerja dari pesantren.
"Selain meningkatkan daya saÂing investasi terkait ketersediaan SDM siap kerja. Kerja sama ini diharapkan dapat berkontribusi terhadap upaya pemerintah menÂciptakan dua juta lapangan kerja setiap tahunnya," ujarnya.
Menteri Agama Lukman HaÂkim Saifudin mengatakan, penÂingkatan kompetensi lulusan pesantren harus dilakukan. LangÂkah ini diambil untuk memenuhi SDM menjelang pemberlakuan perdagangan bebas ASEAN.
Menko Perekonomian Darmin Nasution berpesan agar di tenÂgah ketatnya persaingan industri maka masyarakat lokal jangan jadi penonton. "Harus benar-benar disiapkan. Perlu dibuat standar kalau perlu ada tambaÂhan mata pelajaran yang nantiÂnya bisa dipratekkan langsung di dunia kerja bukan sekedar teori," tukasnya. ***