Kadin Ngarep Pertumbuhan Ekonomi Tembus 6,5 Persen

Menteri Ekonomi Wajib Paham Birokrasi

Kamis, 23 Oktober 2014, 09:05 WIB
Kadin Ngarep Pertumbuhan Ekonomi Tembus 6,5 Persen
Kamar Dagang dan Industri (Kadin)
rmol news logo Kamar Dagang dan Industri (Kadin) berharap posisi menteri di bidang ekonomi terbebas dari kepentingan politik, lantaran men­jadi tulang punggung per­ekonomian Indonesia.

Presiden Jokowi diharapkan me­nepati janjinya untuk perbai­kan ekonomi, jika ingkar bukan hal mustahil perekonomian akan se­makin memburuk.

“Saat ini industri cuma ber­harap kabinet yang dibentuk bisa ber­jalan sesuai tugasnya,” ujar Wa­kil Ketua Kadin Bidang In­dustri Makanan dan Peternakan Juan Permata Adoe.

Apalagi industri sangat mem­butuhkan kepastian dan kegiatan yang dilakukan selalu berhubu­ng­an dengan kementerian ekonomi.

Juan berharap para menteri ba­ru tersebut pa­ham dunia bi­ro­krasi. Tidak hanya menguasai teo­ri seperti akademisi, tapi juga menguasai lapangan.

Selain itu, Juan menyarankan su­paya para menteri menjalin ko­munikasi yang baik antar lem­baga. Pasalnya, selama ini yang kendala terhambatnya proses bi­rokrasi dan perizinan timbul dari ego sektoral karena minim­nya koordinasi.

“Semua jajaran menteri itu diharapkan bisa berkompromi satu sama lain dan juga dengan parlemen. Menteri jangan cuma be­kerja sendiri, karena dia perlu di­bantu yang lain,” jelasnya.

Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Pemberdayaan Daerah dan Logistik Natsir Mansyur me­ngatakan, para menteri ekonomi harus mampu membawa peruba­han terutama mengimplementasi­kan setiap kebijakan.

Natsir berharap para menteri ekonomi mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Tidak lagi membuat kebijakan yang bersifat konvensional dan ber­tindak ragu-ragu. “Industri tidak butuh pejabat yang masih ber­pikir konvensional,” tegasnya.

Jika menteri tersebut tidak bisa mengejar target pertumbuhan ekonomi, sudah semestinya meng­undurkan diri.  “Kerja, kerja, kerja. Tahun pertama per­tum­buhan eko­nomi harus men­capai 6,5 per­sen. Tahun kedua harus 7 persen. Ka­lau gagal, mendingan mundur saja,” tegasnya. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA