Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Srie Agustina meÂngatakan, salah satu sayuran yang mengalami kenaikan harga yaitu cabe rawit merah. PenyeÂbab keÂnaikan yakni menurunnya paÂsokan ke Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur.
â€Sejauh ini cabe berpengaruh dan harga relatif tinggi karena keÂmaÂrau membuat pasokan ke pasar inÂduk berkurang,†ujarnya, kemarin.
Berdasarkan data Kemendag, harga cabe rawit merah mengaÂlami kenaikan 1,59 persen. Saat ini harÂganya berkisar Rp 31.973 per kg.
Selain itu, komoditas lain yang juga mengalami kenaikan yaitu bawang merah. Harganya menÂcapai Rp 20.148 per kg atau naik 0,81 persen. Sementara harga bawang putih naik 0,43 persen menjadi Rp 16.209 per kg.
Dikatakan pula, kenaikan ini juga dialami kedelai lokal. Harganya naik 0,46 persen menÂjadi Rp 10.833 per kg, gula paÂsir naik 0,23 dengan harga Rp 11.167 per kg dan beras naik 0,1 perÂsen dengan harga Rp 8.821 per kg.
Namun beberapa komoditas juga mengalami sejumlah penuÂruÂnan harga, antara lain cabe raÂwit besar turun 0,72 persen menÂjadi Rp 31.770 per kg, cabe meÂrah keriting turun 2,71 persen menjadi Rp 32.475 per kg, telur ayam turun 1,44 persen menjadi Rp 19.881 per kg, dan daging ayam turun 2,47 persen menjadi Rp 27.810 per kg.
Selain itu, daging sapi turun 0,9 persen menjadi Rp 100.070 per kg, kedelai impor turun 0,28 persen menjadi Rp 11.190 per kg, terigu turun 0,18 persen menjadi Rp 8.815 per kg dan minyak goreng curang turun 0,38 persen menjadi Rp 11.398 per liter.
“Ya kalau yang lain-lain sejauh ini masih stabil saja. Yang naik pun tidak lebih dari 3 persen. Kalau beras tidak masalah, kaÂrena Bulog kan sudah punya meÂkanisme untuk antisipasi pasar,†jelasnya.
Lima Juta Petani Tinggalkan Lahan
Koordinator Nasional Aliansi untuk Desa Sejahtera Tejo Wahyu Jatmiko mengatakan, dalam kuÂrun waktu 10 tahun sebanyak 5 juta lebih petani Indonesia meÂningÂgalkan lahan pertanian.
“Minimnya perhatian tulus dari pemerintah membuat 5,07 juta peÂtani meninggalkan lahan perÂtanian selama tahun 2003 hingga 2013 dari jumlah total 31 juta peÂtani menjadi 26 juta petani yang sekarang,†katanya.
Data Badan Pangan Dunia juga menyebutkan, keluarga petani merupakan penghasil pangan dunia. Dari 570 juta hektar lahan pertanian, 500 juta dimiliki keluarga petani seluruh dunia. Mereka menghasilkan lebih dari 57 persen produksi pangan di dunia.
Tejo mengatakan, keluarga proÂdusen skala kecil memiliki peÂran yang signifikan dalam meÂngentaskan kemiskinan dan keÂlaparan.
Selain itu, keluarga proÂdusen juga tulang punggung kÂeÂdaulatan pangan serta pengeÂlolaan alam seÂcara berkeÂlanjutan. ***