Pengamat ekonomi, Branata Asikin pada pekan lalu memprediksi bahwa pasar saham setelah lebaran atau awal Agustus akan mengalami penurunan drastis. Hal ini terjadi lantaran pihak asing melakukan aksi jual saham secara besar-besaran untuk mengambil profit dan menandai berakhirnya permainan mereka di bursa saham Indonesia. (baca :
Kemenangan Jokowi Diiringi Kenaikan Saham Semu, Minggu, 27 Juli 2014 dan
Euforia Kemenangan Jokowi Akan Berakhir Seiring Penurunan Harga Saham, Sabtu, 2 Agustus 2014 ).
Pada saat perdagangan awal IHSG turun 12,57 poin dari kisaran 5,090 kemudian terjun di kisaran 5.076.
Branata dalam perbincangan dengan
Rakyat Merdeka Online, Senin pagi (4/8), sangat berharap siang nanti ada faktor
invisible hands yang akan mengangkat kembali harga- harga saham tersebut. Sebab jika dibiarkan terus menurun akan sangat berbahaya terhadap perekonomian dan bisnis.
"Boleh saja harga-harga saham tersebut mengalami koreksi, tapi jangan terlalu drastis penurunannya, karena akan menyebabkan pelaku saham di bursa melakukan
panic selling yang mengakibatkan penurunan harga saham tidak terkontrol yang akan mengakibatkan harga saham IHSG rontok semua," jelas Branta yang merupakan lulusan University of Kentucky, Lexingto.
[wid]
BERITA TERKAIT: