"Kami (Antam) sudah bicara dengan Freeport dan menyatakan bersedia menjadi local partner mereka," ungkap Direktur Keuangan Antam, Djaja Tambunan, kepada Rakyat Merdeka Online di Senopati, Jakarta, Jumat (18/7).
Tapi, lanjut Djaja, kerjasama ini harus didahului dengan adanya feasibility studies dari perusahaan asal Amerika Serikat tersebut. Pasalnya, mekanisme kerjasama harus jelas dan saling menguntungkan bagi kedua belah pihak. Freeport dalam usaha ini sudah memiliki izin untuk ekspor hasil tambang dari Indonesia.
"Jadi tinggal menunggu kesepakatan saja, bagaimana desainnya, operasional teknisnya dan keuangannya. Dari Antam sifatnya tinggal menunggu dari Freeport," jelasnya.
Ia menambahkan, kerjasama ini akan profesional dan harus menguntungkan perusahaan plat merah tersebut. Itu sebagai syarat mutlak bagi Antam untuk bekerjasama dengan pihak lain.
"Jadi secara ekonomi jelas," tandasnya.
[zul]
BERITA TERKAIT: