PT Pertamina (Persero) memperkirakan kuota BBM subsidi tahun ini bakal jebol lagi. Hal ini berbeda dengan klaim Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang bilang konsumsi bakal turun.
Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budya meÂngaÂtakan, tahun ini konsumsi BBM subsidi diprediksi tembus hingga 47,632 juta kiloliter (KL).
Angka itu jauh lebih tinggi seperti yang diÂtetapkan dalam APBN PeruÂbaÂhan 2014 yang sebesar 46 juta KL.
Dia mengatakan, jika pemeÂrintah tidak melakukan langkah-langkah penghematan, maka kuoÂta BBM sebesar 46 juta KL tahun ini bakal over lagi.
Alasan dia, melonjaknya kuota karena adaÂnya pertumbuhan konsumsi BBM seÂiring bertambahnya jumÂlah kenÂdaraan bermotor. Apalagi tahun ini diperkirakan ada tamÂbahan 1 juta mobil dan 7,8 juta sepeda motor.
“Realisasi konsumsi BBM subÂsidi khususnya premium saja menÂcapai 30,20 juta kiloliter. SeÂmenÂtara tahun ini jatah preÂmium diÂturunkan 29,26 juta kiloliter,†terang Hanung.
Menurut dia, realisasi penyaÂluran BBM bersubsidi hingga 31 Mei 2014 mencapai 18,98 juta KL atau tumbuh sekitar 0,7 perÂsen dibanding realisasi penyaÂluran BBM subsidi pada periode yang sama tahun lalu yang menÂcapai 18,84 juta KL.
Dari total realisasi tersebut, peÂÂnyaÂluran premium hingga 31 Mei 2014 mencapai 12,04 juÂta KL dan masih relatif terkenÂdaÂli. SeÂdangkan realisasi penyaÂluÂran solar mencapai 6,54 juta KL atau sekitar 4,3 persen telah meÂlamÂpaui preÂdiksi penyalurÂan pada periode tersebut sebesar 6,27 juta KL.
Untuk diketahui, Kementerian ESDM dan Badan Anggaran DPR sepakat menurunkan kuota BBM subsidi dari 48 juta KL daÂlam APBN 2014 menjadi 46 juta KL dalam APBN Perubahan.
Menteri ESDM Jero Wacik meÂngatakan, alasan pemotongan kuota 2 juta KL tersebut berÂdaÂsarkan perhitungan konsumsi empat bulan pertama di tahun ini yang hanya mencapai 15 juta KL.
“Berpatokan dari angka terseÂbut, jika dikalikan tiga atau daÂlam kurun setahun maka konÂsumÂsi hanya mencapai 45 juta KL,†kata politisi Demokrat itu.
Namun, lanjut Wacik, dengan perÂÂkiraan adanya momentum hari raÂya keagamaan dan Pilpres, maka konÂsumsi tersebut dilebihÂkan menÂjadi 46 juta KL. Selain itu, penuÂrunÂan kuota BBM subÂsidi sebaÂnyak dua juta KL akan mengÂhemat anggaran Rp 7 triliun tahun ini.
Wacik juga mengimbau kepada masyarakat yang mudik mengguÂnakan kendaraan pribadi untuk menggunakan BBM non subsidi.
Menurutnya, imbauan yang diÂkeluarkan itu bertujuan agar kuoÂta BBM bersubsidi 46 juta KL aman sampai akhir tahun. “Saya imbau yang pulang kamÂpung liÂburan jangan beli BBM bersubÂsidi agar kuota 46 juta kiloliter kami jaga,†pinta Wacik.
Kepala Badan Pengatur Hilir MiÂnyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Andy Noorsaman SomÂmeng mengatakan, pihaknya akan berusaha menjaga kuota BBM yang sudah ditetapkan peÂmerintah sebesar 46 juta KL. ***