Jero Wacik Minta Pemudik Tak Gunakan BBM Subsidi

Sabtu, 05 Juli 2014, 09:22 WIB
Jero Wacik Minta Pemudik Tak Gunakan BBM Subsidi
Jero Wacik
rmol news logo Pertamina Klaim Jatah Premium Tahun Ini Diturunkan 29,26 Juta KL
PT Pertamina (Persero) memperkirakan kuota BBM subsidi tahun ini bakal jebol lagi. Hal ini berbeda dengan klaim Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang bilang konsumsi bakal turun.

Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budya me­nga­takan, tahun ini konsumsi BBM subsidi diprediksi tembus hingga 47,632 juta kiloliter (KL).

Angka itu jauh lebih tinggi seperti yang di­tetapkan dalam APBN Peru­ba­han 2014 yang sebesar 46 juta KL.

Dia mengatakan, jika peme­rintah tidak melakukan langkah-langkah penghematan, maka kuo­ta BBM sebesar 46 juta KL tahun ini bakal over lagi.

Alasan dia, melonjaknya kuota karena ada­nya pertumbuhan konsumsi BBM se­iring bertambahnya jum­lah ken­daraan bermotor. Apalagi tahun ini diperkirakan ada tam­bahan 1 juta mobil dan 7,8 juta sepeda motor.

“Realisasi konsumsi BBM sub­sidi khususnya premium saja men­capai 30,20 juta kiloliter. Se­men­tara tahun ini jatah pre­mium di­turunkan 29,26 juta kiloliter,” terang Hanung.

Menurut dia, realisasi penya­luran BBM bersubsidi hingga 31 Mei 2014 mencapai 18,98 juta KL atau tumbuh sekitar 0,7 per­sen dibanding realisasi penya­luran BBM subsidi pada periode yang sama tahun lalu yang men­capai 18,84 juta KL.

Dari total realisasi tersebut, pe­­nya­luran premium hingga 31 Mei 2014 mencapai 12,04 ju­ta KL dan masih relatif terken­da­li. Se­dangkan realisasi penya­lu­ran solar mencapai 6,54 juta KL atau sekitar 4,3 persen telah me­lam­paui pre­diksi penyalur­an pada periode tersebut sebesar 6,27 juta KL.

Untuk diketahui, Kementerian ESDM dan Badan Anggaran DPR sepakat menurunkan kuota BBM subsidi dari 48 juta KL da­lam APBN 2014 menjadi 46 juta KL dalam APBN Perubahan.

Menteri ESDM Jero Wacik me­ngatakan, alasan pemotongan kuota 2 juta KL tersebut ber­da­sarkan perhitungan konsumsi empat bulan pertama di tahun ini yang hanya mencapai 15 juta KL.

“Berpatokan dari angka terse­but,  jika dikalikan tiga atau da­lam kurun setahun maka kon­sum­si hanya mencapai 45 juta KL,” kata politisi Demokrat itu.

Namun,  lanjut Wacik, dengan per­­kiraan adanya momentum hari ra­ya keagamaan dan Pilpres, maka kon­sumsi tersebut dilebih­kan men­jadi 46 juta KL. Selain itu, penu­run­an kuota BBM sub­sidi seba­nyak dua juta KL akan meng­hemat anggaran Rp 7 triliun tahun ini.

Wacik juga mengimbau kepada masyarakat yang mudik menggu­nakan kendaraan pribadi untuk menggunakan BBM non subsidi.

Menurutnya, imbauan yang di­keluarkan itu bertujuan agar kuo­ta BBM bersubsidi 46 juta KL aman sampai akhir tahun. “Saya imbau yang pulang kam­pung li­buran jangan beli BBM bersub­sidi agar kuota 46 juta kiloliter kami jaga,” pinta Wacik.

Kepala Badan Pengatur Hilir Mi­nyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Andy Noorsaman Som­meng mengatakan, pihaknya akan berusaha menjaga kuota BBM yang sudah ditetapkan pe­merintah sebesar 46 juta KL.  ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA