Pengusaha Diminta Perhatikan Hak-hak Pekerja Perempuan

Rabu, 18 Desember 2013, 09:11 WIB
Pengusaha Diminta Perhatikan Hak-hak Pekerja Perempuan
ilustrasi
rmol news logo Pemerintah meminta para pengusaha memberikan fasilitas dan perlindungan khusus bagi para pekerja perempuan. Antara lain cuti hamil dan melahirkan yang memadai, penyediaan tempat menyusui dan area penitipan anak di perusahaaan.

“Kami minta seluruh perusahaan di Indonesia memberikan perhatian terhadap pemenuhan hak-hak khusus pekerja perempuan dan tidak memberlakukan tindakan diskriminatif,” pinta Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Muhaimin Iskandar di Jakarta, kemarin.

Untuk memastikan pemenuhan hak-hak pekerja perempuan, dia juga meminta para Kepala Dinas Ketenagakerjaan di tingkat provinsi, kabupaten/kota menggerakkan perusahaan di daerah masing-masing agar menyediakan fasilitas penunjang khusus itu. Dia yakin, langkah ini akan meningkatkan produktivitas pekerja perempuan.

“Salah satu hak dasar di tempat kerja ialah diperlakukan sama dan tidak diskriminatif. Kesetaraan perlakuan di tempat kerja itu penting untuk mengembangkan hubungan industrial yang adil dan harmonis,” jelasnya.

Ditanya sanksi bagi perusahaan yang tidak memperhatikan pekerja perempuan, Muhaimin mengatakan, sanksi sudah diatur melalui pengawas ketenagakerjaan. Mulai dari teguran pembinaan sampai sanksi tegas.

Anak Muda Didorong Aktif Berwirausaha


Selain itu, Indonesia  memerlukan pengembangan populasi wirausaha muda untuk meningkatkan perekonomian di masa depan.

“Saat ini rasio jumlah pengusaha di Indonesia baru mencapai 1,76 persen, masih kalah jauh dibanding Singapura dan sejumlah negara tetangga  atau di bawah standar minimum 2 persen sebagai  syarat untuk menjadi negara  yang perekonomiannya lebih  maju,” kata Direktur Keuangan PT Dwi Aneka Jaya Kemasindo  Tbk, Witjaksono saat seminar Wirausaha Muda di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif  Hidayatullah, kemarin.

Menurut Witjaksono, untuk menumbuhkan wirausaha  muda, diperlukan peran pemerintah dan kalangan  swasta.  Saat ini para pelajar dan mahasiswa kita telah dijejali berbagai mata pelajaran, tetapi tidak ada satu pun yang  mengajarkan bagaimana untuk berwiraswasta.

“Tidak  heran jika para pelajar di Indonesia sebagian besar lulusannya mempunyai cita-cita jadi pegawai negeri atau profesi lainnya. Hanya sedikit  yang berkeinginan menjadi pengusaha,” tambahnya. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA