Demikian disampaikan Ketua Umum BPD Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jaya yang juga CEO PT. Sugih Energy Tbk., Andhika Anindyaguna, dalam keterangan yang diterima redaksi sore ini (Rabu, 27/2).
Andhika juga mengatakan pihaknya dapat memahami alasan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meminta PT Pertamina mengkalkulasi ulang sebelum ikut bergabung mengelola Blok Mahakam.
“Karena Pertamina sepenuhnya masih milik negara, jangan sampai nanti niat tersebut justru menjadi beban baru bagi negara," ujar Andhika.
Menurut Andhika, ada sejumlah hal yang harus diperhatikan sebelum blok Mahakam dikelola, entah sepenuhnya oleh Indonesia atau dengan melibatkan pihak lain. Pertama, katanya, keterlibatan pihak lain harus diikuti transfer teknologi dan keahlian SDM.
"Ini harus menjadi prioritas arah kebijakan pemerintah, sehingga menjelang habis kontrak, eksploitasi akan tetap dilanjutkan oleh tenaga dari dalam negeri, teknologi dari dalam negeri, dan modal dari dalam negeri," kata dia lagi.
Lalu, juga harus disiapkan anggaran untuk perbaikan atau pemulihan lingkungan, kemajuan masyarakat sekitar tambang, dan pelestarian alam yang antara lain melalui pembangunan infrastruktur pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur dasar.
[dem]
BERITA TERKAIT: