Berita

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa. (Foto: RMOL)

Politik

Kehadiran Purbaya Usik Kenyamanan Oligarki

MINGGU, 16 NOVEMBER 2025 | 09:22 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Kehadiran Menteri Keuangan Purbaya disebut mulai mengusik kenyamanan oligarki yang selama ini menopang struktur kekuasaan. 

Pengamat politik Gde Siriana Yusuf menilai langkah-langkah Purbaya tidak lagi sebatas penataan anggaran, melainkan sudah menyentuh akar kepentingan elite yang selama bertahun-tahun menikmati privilese dalam sistem koruptif.

“Menteri Keuangan Purbaya ini kan yang dibicarakan persoalan anggaran, persoalan kebijakan, tapi sarat muatan politik manakala dia menyentuh kepentingan-kepentingan dari satu sistem yang sudah berjalan cukup lama sebagai sistem yang korup,” ujar Siriana di kanal Youtube Forum Keadilan TV, Minggu, 16 November 2025.


Ia menjelaskan bahwa sejak era Jokowi, kekuasaan telah bertumpu pada oligarki hibrida, yakni kombinasi modal birokrasi, partai politik, dan aparat, terutama kepolisian. 

Struktur ini, kata Siriana, menciptakan kenyamanan bagi elite. Kenyamanan tersebut yang kini mulai terusik oleh gebrakan Purbaya.

“Budaya korupsi sudah sedemikian luas sampai mengakar,” tegasnya.

Karena itu, ketika Purbaya menggulirkan agenda efisiensi fiskal dan penertiban anggaran, hal tersebut dinilai otomatis mengenai jantung kepentingan para elite di berbagai lini kekuasaan.

“Ini mengganggu kenyamanan dari sistem yang oligarkis ini,” ujarnya.

Siriana juga mencatat bahwa langkah Purbaya tidak berhenti pada pembenahan teknis kementerian keuangan. Ia ikut menyoroti proyek kereta cepat Whoosh, bahkan terlibat polemik dengan sejumlah tokoh politik seperti Dedi Mulyadi dan Bahlil.

Menurutnya, dinamika ini pada akhirnya menguji loyalitas ganda yang dihadapi Presiden Prabowo, sebab Purbaya mengeklaim semua tindakannya merupakan bagian dari perintah presiden.

“Artinya loyalitas ini yang akan diuji dari orang-orang yang ada di dalam kabinet, lembaga, maupun sampai ke level daerah,” tutupnya.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Hukum Bisa Direkayasa tapi Alam Tak Pernah Bohong

Sabtu, 06 Desember 2025 | 22:06

Presiden Prabowo Gelar Ratas Percepatan Pemulihan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 22:04

Pesantren Ekologi Al-Mizan Tanam 1.000 Pohon Lawan Banjir hingga Cuaca Ekstrem

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:58

Taiwan Tuduh China Gelar Operasi Militer di LCS

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:52

ASG-PIK2 Salurkan Permodalan Rp21,4 Miliar untuk 214 Koperasi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:41

Aksi Bersama Bangun Ribuan Meter Jembatan Diganjar Penghargaan Sasaka

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:29

Dua Jembatan Bailey Dipasang, Medan–Banda Aceh akan Terhubung Kembali

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:29

Saling Buka Rahasia, Konflik Elite PBNU Sulit Dipulihkan

Sabtu, 06 Desember 2025 | 20:48

Isu 1,6 Juta Hektare Hutan Riau Fitnah Politik terhadap Zulhas

Sabtu, 06 Desember 2025 | 20:29

Kemensos Dirikan Dapur Produksi 164 Ribu Porsi Makanan di Tiga WIlayah Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 19:55

Selengkapnya