Berita

Ilustrasi (foto: Artificial Intelligence)

Bisnis

Harga Minyak Stabil Sambut Kesepakatan Tarif China-AS

JUMAT, 31 OKTOBER 2025 | 09:16 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Harga minyak dunia tetap stabil pada Kamis, 30 Oktober 2025, setelah Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping mencapai kesepakatan perdagangan di Korea Selatan. 

Dikutip dari Reuters, harga minyak mentah Brent naik tipis 8 sen menjadi 65,00 Dolar AS per barel, sementara West Texas Intermediate (WTI) menguat 9 sen menjadi 60,57 Dolar AS. Meski kenaikannya kecil, pergerakan stabil ini dianggap positif di tengah ketidakpastian global.

Para investor menilai peluang gencatan senjata dagang antara AS dan China dapat meredakan ketegangan yang telah menekan pasar energi selama beberapa bulan terakhir.


Kesepakatan antara Trump dan Xi mencakup penurunan tarif AS terhadap Tiongkok dari 57 persen menjadi 47 persen selama satu tahun. Sebagai imbalannya, Beijing sepakat melanjutkan pembelian kedelai dari AS, menjaga ekspor tanah jarang tetap lancar, dan memperketat pengawasan terhadap perdagangan ilegal fentanil.

Namun, analis energi Tamas Varga dari PVM memperingatkan bahwa kesepakatan ini lebih bersifat “penurunan tensi” ketimbang perubahan mendasar dalam hubungan ekonomi kedua negara. Investor masih menunggu bukti konkret dari implementasi kesepakatan tersebut.

Dari sisi korporasi, raksasa energi Shell dan TotalEnergies melaporkan penurunan laba kuartalan masing-masing sebesar 10 persen dan 2 persen, tertekan oleh harga minyak yang lebih rendah. Meski begitu, Shell berhasil melampaui ekspektasi berkat performa kuat di bisnis gas alamnya.

Sementara itu, Federal Reserve (The Fed) memutuskan menurunkan suku bunga sesuai ekspektasi pasar, meski memberi sinyal bahwa pemangkasan ini bisa menjadi yang terakhir di tahun 2025. Kebijakan ini diharapkan dapat mendorong permintaan energi karena menurunkan biaya pinjaman dan meningkatkan aktivitas ekonomi.

Paar juga tetap berhati-hati menjelang pertemuan OPEC+ pada 2 November. Aliansi produsen minyak itu diperkirakan akan menambah produksi sekitar 137.000 barel per hari untuk Desember. Meski pasokan meningkat, kekhawatiran tentang kelebihan produksi masih membayangi, apalagi produksi minyak AS telah mencapai rekor 13,6 juta barel per hari.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya