Muktamar XI PP Himmah/Ist
Kembali terpilih menjadi Ketua Umum Pimpinan Pusat Himpunan Mahasiswa Al Washliyah (PP Himmah) periode 2025-2029, Abdul Razak Nasution menyampaikan sejumlah rekomendasi untuk pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Abdul Razak kembali terpilih menjadi Ketua Umum PP Himmah dalam Muktamar XI yang telah berlangsung sejak Jumat 8 Agustus 2025 hingga Minggu 10 Agustus 2025 di Jakarta.
Dalam forum Muktamar XI, PP Himmah menetapkan sejumlah rekomendasi eksternal yang ditujukan kepada pemerintah. Salah satu rekomendasi utama adalah mendukung penuh program agrinas (Agribisnis dan Industri Nasional) pemerintahan Presiden Prabowo.
Abdul Razak mengatakan, transformasi tiga BUMN Karya menjadi BUMN sektor pangan merupakan langkah strategis memperkuat ketahanan pangan nasional, mengurangi ketergantungan impor, serta meningkatkan kesejahteraan petani, nelayan, dan pelaku usaha lokal.
"PP Himmah pun mendorong mahasiswa di berbagai disiplin ilmu untuk terlibat dalam riset, inovasi teknologi, dan pendampingan lapangan. Perguruan tinggi juga diharapkan bermitra dengan Agrinas guna mengembangkan teknologi pertanian dan perikanan," kata Abdul Razak.
Selain itu, kata Abdul Razak, pihaknya menekankan agar program dijalankan secara transparan, inklusif, dan berkelanjutan demi terwujudnya swasembada pangan.
"Rekomendasi kedua adalah mendukung percepatan pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung di Sumatera Utara sebagai pelabuhan HUB utama (Mother Port) bertaraf internasional," terang Abdul Razak.
PP Himmah memandang, keberadaan pelabuhan tersebut akan mengurangi ketergantungan ekspor-impor pada pelabuhan luar negeri, mempercepat waktu pengiriman, serta menurunkan biaya logistik.
"Lokasi Kuala Tanjung yang strategis di dekat Selat Malaka diyakini akan memperkuat daya saing ekspor nasional, menjadi pintu utama pengiriman ke pasar global, dan mendorong pertumbuhan kawasan industri terpadu yang terhubung dengan KEK Sei Mangkei," tutur Abdul Razak.
Pelabuhan itu kata Razak, juga diharapkan menjadi alternatif untuk mengurangi beban Tanjung Priok, mampu melayani kapal berukuran besar, memacu investasi asing, serta membuka ribuan lapangan kerja.
"Pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung harus menjadi simbol kemajuan yang membawa kesejahteraan rakyat dan memperkuat kedaulatan maritim Indonesia," pungkas Abdul Razak.