Berita

Pemimpin Houthi, Abdul Malik Al-Houthi/Net

Dunia

Houthi Sambut Kemenangan Iran atas Israel dan AS

JUMAT, 27 JUNI 2025 | 10:01 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Pemimpin gerakan perlawanan Ansarullah (Houthi) dari Yaman, Sayyed Abdul-Malik al-Houthi menyatakan kemenangan Iran atas konflik yang berlangsung dengan Israel dan Amerika Serikat. 

Pernyataan tersebut ia sampaikan dalam pidato yang disiarkan televisi dari ibu kota Yaman, Sana’a, seperti dimuat Press TV pada Jumat, 27 Juni 2025.

“Kami mengucapkan selamat kepada Iran atas kemenangan besarnya atas musuh Israel yang agresif, menindas, dan kriminal. Kami mengucapkan selamat kepada umat Islam atas kemenangan bersejarah Iran. Kemenangan ini menguntungkan seluruh dunia Islam,” ujar al-Houthi.


Ia menekankan bahwa kekalahan yang dialami oleh Israel dan sekutunya yang mencakup Amerika Serikat, Inggris, Jerman, dan Prancis merupakan tamparan besar bagi kekuatan Barat. 

Menurutnya, kemenangan Iran adalah kemenangan bagi seluruh umat Muslim dan menunjukkan kemampuan negara Muslim untuk mengatasi tekanan global melalui ketergantungan pada kekuatan ilahi.

“Dunia Islam selama beberapa dekade telah dilanda krisis yang diciptakan oleh musuh. Kekuatan dan otoritas Tuhan berada di atas semua ciptaan, dan umat Islam dapat mengatasi tantangan dan bahaya mereka melalui ketergantungan pada fakta yang tak terbantahkan tersebut,” tegasnya.

Al-Houthi juga menyoroti besarnya upaya persiapan militer Israel dan AS sebelum melancarkan agresi ke Iran. Menurutnya, rezim Zionis memerlukan waktu lebih dari setahun untuk merancang dan menyiapkan serangan yang pada akhirnya gagal.

“Puncak bahaya dalam menyerang Iran adalah upaya musuh Israel untuk menyingkirkan Republik Islam dari jalurnya dengan tujuan mendominasi kawasan Asia Barat,” ujarnya.

Dalam pidatonya, ia memuji respons negara-negara Muslim seperti Pakistan dan Turki yang secara terbuka mengutuk agresi Israel. 

Ia menyebut kecaman Pakistan sebagai reaksi yang berwawasan dan sangat baik, serta menyambut baik pernyataan tegas Turki yang dianggapnya sebagai perilaku yang jelas dan berpengalaman.

Pemimpin Houthi itu juga menanggapi seruan Presiden AS Donald Trump yang meminta Iran menyerah tanpa syarat sebagai bentuk nyata dari niat dominasi musuh. 

Namun kenyataannya, ujar al-Houthi, justru pihak Israel dan sekutu Barat yang mengakhiri serangan mereka tanpa ada konsesi apapun dari pihak Iran.

“Kekalahan musuh Israel di tingkat militer sangat jelas. Entitas Zionis gagal mencapai tujuannya untuk menghancurkan. Musuh Israel tidak dapat melindungi dirinya sendiri dari rudal Iran dan menderita kerugian besar. Gelombang serangan rudal Iran merupakan mimpi buruk bagi musuh Israel dan menandai insiden yang belum pernah terjadi sebelumnya," tegasnya.

Ia menambahkan bahwa para pemukim Israel hidup dalam ketakutan dan teror selama serangan rudal berlangsung dan harus berlindung di bunker-bunker.

Menurut al-Houthi, kondisi yang dialami warga Israel selama serangan Iran mencerminkan penderitaan rakyat Palestina di Gaza. Ia menekankan bahwa kemenangan Iran adalah hasil dari kombinasi kepemimpinan kuat, peran IRGC (Korps Garda Revolusi Islam), Angkatan Darat, dan rakyat Iran.

“Zionis mengalami kondisi yang sama seperti warga Palestina di Gaza dalam hal pemboman dan penghancuran. Kekalahan musuh Israel sangat besar, dan Iran menang, berkat kepemimpinannya, IRGC, Angkatan Darat, dan bangsa Iran,” kata dia.

Al-Houthi juga menyampaikan kritik keras kepada Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) yang dinilainya tidak bertindak tegas dalam menghadapi agresi terhadap Iran.

“Organisasi Kerja Sama Islam tidak mengeluarkan pernyataan apa pun selain kecaman terhadap agresi terhadap Iran. Yang tidak dimiliki organisasi ini, berbeda dengan namanya, adalah kerja sama. Kerja sama di Umat Muslim tidak ada dalam kaitannya dengan masalah Palestina atau masalah penting lainnya,” ujarny.

Ia mengakhiri pernyataannya dengan menegaskan bahwa kekalahan Israel adalah berkah dan kemenangan besar yang dikaruniakan Tuhan, meskipun dukungan kekuatan, sumber daya, dan teknologi militer Barat mengalir ke pihak musuh.

“Merupakan berkah dan kemenangan ilahi yang besar bahwa musuh Israel dikalahkan meskipun kekuatan, agresi, sumber daya, dan dukungan AS dan Barat,” tegas al-Houthi.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

UNJ Gelar Diskusi dan Galang Donasi Kemanusiaan untuk Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:10

Skandal Sertifikasi K3: KPK Panggil Irjen Kemnaker, Total Aliran Dana Rp81 Miliar

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:04

KPU Raih Lembaga Terinformatif dari Komisi Informasi

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:41

Dipimpin Ferry Juliantono, Kemenkop Masuk 10 Besar Badan Publik Informatif

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:13

KPK Janji Usut Anggota Komisi XI DPR Lain dalam Kasus Dana CSR BI-OJK

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:12

Harga Minyak Turun Dipicu Melemahnya Data Ekonomi China

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:03

Kritik “Wisata Bencana”, Prabowo Tak Ingin Menteri Kabinet Cuma Gemar Bersolek

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:56

Din Syamsuddin Dorong UMJ jadi Universitas Kelas Dunia di Usia 70 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:54

Tentang Natal Bersama, Wamenag Ingatkan Itu Perayaan Umat Kristiani Kemenag Bukan Lintas Agama

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:46

Dolar AS Melemah di Tengah Pekan Krusial Bank Sentral

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:33

Selengkapnya