Ketua Umum Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) Syifa Fauzia/Ist
Saat ini dengan kemudahan teknologi, setiap muslim bisa membayar zakat dengan platform digital.
Hal ini disampaikan Ketua Umum Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) Syifa Fauzia saat menjadi keynote speaker pada Outlook Zakat yang digelar Jurnalis Filantropi Indonesia (Jufi) bekerja sama dengan Universitas Islam As-Syafiiyah (UIA), Jumat 31 Februari 2025.
"Sekarang bayar zakat itu mudah. Kita bisa datang langsung atau cukup transfer dari smartphone. Bahkan beberapa startup filantropi memungkinkan kita berdonasi kapan saja, termasuk dari nominal kecil seperti Rp5.000," kata Syifa.
Menurut Syifa, membayar zakat dengan platform digital tentu bentuk inovasi yang perlu disyukuri. Terlebih saat ini, media sosial turut menjadi sarana untuk menyebarluaskan informasi donasi.
"Di media sosial, kita sering melihat kampanye donasi yang muncul terus-menerus. Dengan sekali klik, kita bisa langsung mengirim bantuan, tanpa perlu repot. Ini adalah bentuk inovasi zakat yang semakin inklusif dan cepat," kata Syifa.
Syifa bercerita saat BKMT menggalang dana untuk Palestina dengan memanfaatkan berbagai saluran, termasuk saluran digital. Dalam dua bulan terakhir tahun 2023, BKMT berhasil mengumpulkan dana Rp1,8 miliar, yang kemudian disalurkan ke lembaga kemanusiaan yang menangani krisis di Gaza.
Tak hanya itu, sepanjang tahun 2024, BKMT kembali menggalang dana dan berhasil mengumpulkan total Rp2,2 miliar untuk pengungsi Palestina, termasuk anak-anak yang mengalami penyakit berat di Yordania.
"Banyak ibu-ibu majelis taklim yang mengumpulkan recehan, dari Rp2.000 hingga Rp5.000, dan dalam waktu singkat bisa terkumpul jutaan rupiah. Ini bukti bahwa sekecil apa pun donasi, jika dilakukan bersama-sama, bisa berdampak besar," ujar Syifa.
Acara yang dihadiri oleh mahasiswa dan aktivis filantropi ini juga bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran generasi muda terhadap pentingnya zakat dan sedekah dalam pemberdayaan umat.
"Apa yang kita miliki harus bermanfaat tidak hanya untuk diri sendiri dan keluarga, tetapi juga untuk umat. Jangan sampai rezeki kita hanya habis untuk diri sendiri tanpa memberikan dampak sosial," pesan Syifa.