Berita

Penjabat (Pj) Gubernur Aceh, Safrizal ZA/RMOLAceh

Nusantara

Pj Gubernur Aceh Minta KBRI di Malaysia Siapkan Langkah Hukum

SABTU, 01 FEBRUARI 2025 | 12:59 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Pemerintah Aceh akhirnya menyampaikan sikap tegas atas peristiwa penembakan lima pekerja migran oleh Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM). Dari lima WNI, dua di antaranya merupakan warga Aceh. 

Disampaikan Penjabat (Pj) Gubernur Aceh, Safrizal ZA meminta Kementerian Luar Negeri (Kemlu) mendorong otoritas Malaysia melakukan investigasi menyeluruh atas insiden ini, termasuk kemungkinan penggunaan kekuatan berlebihan (excessive use of force) aparat setempat.

"Kami minta KBRI Kuala Lumpur terus mengumpulkan informasi lebih lengkap untuk mendapatkan konstruksi kejadian yang lebih jelas dan meminta retainer lawyer KBRI mengkaji dan menyiapkan langkah hukum," kata Safrizal dikutip dari Kantor Berita RMOLAceh, Sabtu, 1 Februari 2025. 
 
Ia juga meminta Kemlu dan KBRI Kuala Lumpur memberikan pendampingan hukum kepada para korban WNI. 

"Kita meminta KBRI dan Kemenlu memastikan terpenuhinya hak-hak mereka dan juga membiayai perawatan di rumah sakit hingga sembuh," tegas Safrizal.

Penembakan lima pekerja migran Indonesia ini terjadi pada Jumat, 24 Januari 2025 di perairan Tanjung Rhu, Selangor, Malaysia. Satu korban tewas, menurut Kemenlu RI berinisial B asal Riau.

B rencananya dipulangkan ke Indonesia pada Rabu, 29 Januari 2025. Pemulangan melalui penerbangan Kuala Lumpur-Pekanbaru dan dilanjutkan perjalanan darat menuju kampung halaman Almarhum di Pulau Rupat, Provinsi Riau. Dua korban luka lain asal Riau, yakni HA dan MZ yang juga berasal dari Riau. 

Sementara, dua korban luka asal Aceh, dalam pemberitaan media adalah MH dan AR. Pada Selasa, 28 Januari 2025, KBRI Kuala Lumpur telah melakukan akses kekonsuleran untuk menemui empat WNI korban yang tengah dirawat di RS Serdang dan RS Klang, Malaysia. 

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Buntut Pungli ke WN China, Menteri Imipas Copot Pejabat Imigrasi di Bandara Soetta

Sabtu, 01 Februari 2025 | 19:25

Aero India 2025 Siap Digelar, Ajang Unjuk Prestasi Dirgantara

Sabtu, 01 Februari 2025 | 19:17

Heboh Rupiah Rp8.100 per Dolar AS, BI Buka Suara

Sabtu, 01 Februari 2025 | 19:13

Asas Dominus Litis, Hati-hati Bisa Disalahgunakan

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:35

Harga CPO Menguat Nyaris 2 Persen Selama Sepekan

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:18

Pramono: Saya Penganut Monogami Tulen

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:10

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Vihara Amurva Bhumi Menang Kasasi, Menhut: Kado Terbaik Imlek dari Negara

Sabtu, 01 Februari 2025 | 17:45

Komisi VI Sepakati RUU BUMN Dibawa ke Paripurna

Sabtu, 01 Februari 2025 | 17:11

Eddy Soeparno Gandeng FPCI Dukung Diplomasi Iklim Presiden Prabowo

Sabtu, 01 Februari 2025 | 16:40

Selengkapnya