Berita

Ilustrasi/Net

Kesehatan

80 Persen Anak Indonesia Defisit Protein Hewani

SABTU, 01 FEBRUARI 2025 | 11:43 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Indonesia masih menghadapi permasalahan gizi yang signifikan yakni rendahnya asupan protein hewani di kalangan anak-anak. 

Berdasarkan data, lebih dari 80 persen anak dan remaja Indonesia mengalami defisit protein hewani. 

Diperlukan inisiasi gerakan edukasi sejak dini yang melibatkan anak, orang tua dan guru di sekolah guna mengingat pentingnya konsumsi protein hewani untuk tumbuh kembang dan mendukung aktivitas sehari-hari anak. 

Kegiatan edukasi ini perlu dilakukan secara berkesinambungan. Memahami hal ini, So Nice salah satu brand dari Japfa Food menggelar program Zona Main So Nice-Jagoannya Jajanan Protein di 380 Sekolah di Jawa dan Bali. 

Kegiatan ini memberikan edukasi anak-anak di tingkat sekolah dasar, dan melibatkan guru serta orang tua untuk berperan aktif dalam memberikan pengetahuan kepada anak-anak mengenai pentingnya mengonsumsi protein hewani.  

Tim Dewan Pakar Badan Gizi Nasional, Prof Epi Taufik, mengungkapkan bahwa protein hewani berperan penting dalam menjaga fungsi kekebalan tubuh, struktur sel dan proses tumbuh kembang anak. Kekurangan protein hewani dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan (stunting), lemahnya sistem imun, dan rendahnya konsentrasi belajar. 

“Edukasi tentang pentingnya protein hewani dapat membantu mencegah malnutrisi dan meningkatkan kualitas kesehatan anak. Orang tua dan guru mesti bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang mendukung konsumsi makanan sehat di rumah dan sekolah. Termasuk di dalamnya mengenai pemilihan makanan dan jajanan yang mengandung protein hewani,” kata Prof Epi Taufik dalam keterangannya di Jakarta, saat press conference, Juma 31 januari 2025.

Chief Marketing Officer PT So Good Food, Pritha, menyampaikan pihaknya menyadari Indonesia masih menghadapi permasalahan gizi, khususnya kekurangan asupan protein hewani pada anak-anak, dimana salah satu penyebabnya adalah kurangnya pengetahuan masyarakat tentang hal tersebut. 

Ia pun mengatakan, edukasi untuk anak usia Sekolah Dasar memerlukan cara penyampaian yang menarik.

"Kami menciptakan berbagai permainan seru yang dapat dimainkan oleh banyak siswa seperti permainan ular tangga. Anak-anak akan diajak belajar dan bermain sehingga pesan yang ingin disampaikan dapat diingat dengan baik," tambahnya.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Buntut Pungli ke WN China, Menteri Imipas Copot Pejabat Imigrasi di Bandara Soetta

Sabtu, 01 Februari 2025 | 19:25

Aero India 2025 Siap Digelar, Ajang Unjuk Prestasi Dirgantara

Sabtu, 01 Februari 2025 | 19:17

Heboh Rupiah Rp8.100 per Dolar AS, BI Buka Suara

Sabtu, 01 Februari 2025 | 19:13

Asas Dominus Litis, Hati-hati Bisa Disalahgunakan

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:35

Harga CPO Menguat Nyaris 2 Persen Selama Sepekan

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:18

Pramono: Saya Penganut Monogami Tulen

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:10

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Vihara Amurva Bhumi Menang Kasasi, Menhut: Kado Terbaik Imlek dari Negara

Sabtu, 01 Februari 2025 | 17:45

Komisi VI Sepakati RUU BUMN Dibawa ke Paripurna

Sabtu, 01 Februari 2025 | 17:11

Eddy Soeparno Gandeng FPCI Dukung Diplomasi Iklim Presiden Prabowo

Sabtu, 01 Februari 2025 | 16:40

Selengkapnya