Berita

Pelabuhan Kuala Tanjung/Ist

Publika

Menuju Kemandirian Maritim

Oleh: Laksma TNI (Purn) Jaya Darmawan, M.Tr.Opsla*
RABU, 29 JANUARI 2025 | 21:01 WIB

MENGOPTIMALKAN Pelabuhan Sumatera menjadi langkah strategis menuju kemandirian maritim. Indonesia memiliki potensi besar untuk meningkatkan perekonomian maritimnya dengan mengoptimalkan pelabuhan-pelabuhan di sepanjang pesisir selatan Sumatera, khususnya Pelabuhan Sabang dan Pelabuhan Kuala Tanjung. 

Langkah strategis ini tidak hanya akan memperkuat posisi Indonesia sebagai poros maritim dunia, tetapi juga memberikan keuntungan ekonomi yang signifikan. Optimalisasi pelabuhan di Sumatera tentu bisa meningkatkan daya saing dan efisiensi logistik.

Pelabuhan Kuala Tanjung dirancang sebagai pelabuhan multipurpose dengan dua fungsi utama: sebagai pelabuhan alih kapal (transshipment port) dan sebagai penopang Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Secara geografis, posisi Sumatera Utara sangat strategis karena berada di jalur pelayaran internasional Selat Malaka yang dekat dengan Singapura, Malaysia, dan Thailand. Bahkan, Kuala Tanjung lebih dekat dengan Eropa dan India dibandingkan Singapura maupun Tanjung Pelepas.   

Pemerintah telah menetapkan Pelabuhan Kuala Tanjung sebagai salah satu dari tiga pelabuhan hub utama di Indonesia, bersama dengan Pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta dan Pelabuhan Bitung di Sulawesi Utara. Dengan demikian, pengiriman barang dari berbagai daerah di Sumatera akan dialihkan melalui Kuala Tanjung, yang diharapkan dapat meningkatkan efisiensi rute pelayaran domestik dan mengurangi biaya logistik.   

Dampak Ekonomi: Potensi Peningkatan PDB dan Investasi

Investasi sebesar Rp34 triliun telah dialokasikan untuk pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung sejak tahun 2015. Pembangunan ini terdiri dari empat tahap, termasuk pengembangan dermaga, kawasan industri seluas 3.000 hektare, dan fasilitas pendukung lainnya. Dengan kapasitas yang direncanakan, pelabuhan ini diharapkan mampu menangani ratusan ribu TEUs peti kemas per tahun, yang akan memberikan kontribusi signifikan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.   

Selain itu, optimalisasi pelabuhan-pelabuhan ini akan menarik investasi asing dan domestik ke sektor maritim dan industri terkait. Dengan infrastruktur yang memadai dan efisien, Indonesia dapat menjadi pusat distribusi barang di kawasan Asia Tenggara, mengurangi ketergantungan pada pelabuhan transshipment seperti Singapura.

Mengoptimalkan pelabuhan-pelabuhan di sepanjang pesisir selatan Sumatera bukan hanya soal ekonomi, tetapi juga merupakan wujud nyata dari semangat Bela Negara. Dengan memanfaatkan potensi maritim secara maksimal, Indonesia dapat meningkatkan kemandirian ekonomi, menciptakan lapangan kerja, dan memastikan kesejahteraan bagi seluruh rakyatnya.

Mari kita bersama-sama mendukung upaya ini, membangun infrastruktur maritim yang handal, dan menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia yang sesungguhnya.

*Penulis adalah Ketua Presidium Pejuang Bela Negara

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Buntut Pungli ke WN China, Menteri Imipas Copot Pejabat Imigrasi di Bandara Soetta

Sabtu, 01 Februari 2025 | 19:25

Aero India 2025 Siap Digelar, Ajang Unjuk Prestasi Dirgantara

Sabtu, 01 Februari 2025 | 19:17

Heboh Rupiah Rp8.100 per Dolar AS, BI Buka Suara

Sabtu, 01 Februari 2025 | 19:13

Asas Dominus Litis, Hati-hati Bisa Disalahgunakan

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:35

Harga CPO Menguat Nyaris 2 Persen Selama Sepekan

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:18

Pramono: Saya Penganut Monogami Tulen

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:10

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Vihara Amurva Bhumi Menang Kasasi, Menhut: Kado Terbaik Imlek dari Negara

Sabtu, 01 Februari 2025 | 17:45

Komisi VI Sepakati RUU BUMN Dibawa ke Paripurna

Sabtu, 01 Februari 2025 | 17:11

Eddy Soeparno Gandeng FPCI Dukung Diplomasi Iklim Presiden Prabowo

Sabtu, 01 Februari 2025 | 16:40

Selengkapnya