Berita

Seorang anak dianiaya dan disundut besi panas setelah diduga mencuri uang/Istimewa

Nusantara

Dituduh Mencuri Uang, Seorang Anak di Pesawaran Disundut Besi Panas

SELASA, 07 JANUARI 2025 | 05:44 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Aksi penganiayaan dialami seorang anak berinisial RV (13). Ia diduga jadi korban penganiayaan yang dilakukan oleh santri dan pengurus pondok modern Pesona Al-Quran di Desa Negeri Sakti, Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran,Lampung, setelah dituding mencuri uang.

Atas penganiayaan tersebut, orang tua korban, Rohadi, telah membuat laporan polisi ke Polres Pesawaran dan berharap terduga pelaku dapat diproses sesuai dengan hukum yang berlaku. 

"Saya sudah lapor ke polisi, dengan laporan polisi, STTPL/3/I/2025/SPKT/Polres Pesawaran. Saya selalu orang tua minta kepada kepolisian mengusut tuntas kasus ini," kata Rohadi, dikutip RMOLLampung, Senin, 6 Januari 2025. 


Menurut Rohadi, berdasarkan keterangan anaknya, dia dituduh mencuri uang di Pondok Modern Pesona Al-Quran. Namun karena anaknya tidak mengakui hingga dianiaya dan disundut menggunakan besi panas. 

"Anak saya enggak ngaku maka dipukul dan disundut pakai pisau dipanasin pakai korek api terus ditempelin ke badan anak saya. Saya sebagai orang tua tidak terima, anak saya dianiaya sampai segitunya," tegasnya.

Sementara itu, Kepala Desa Negeri Sakti, Gema Sukma Jaya, membenarkan peristiwa dugaan penganiayaan terhadap anak di bawah umur dan pihak keluarga korban telah melapor ke kepolisian. 

"Iya kemarin, saya sudah ketemu dengan orang tua korban. Sudah dilakukan visum dan pihak keluarga melaporkan kasus itu ke kepolisian Polres Pesawaran," terangnya.

Berdasarkan video berdurasi 22 detik yang diterima oleh RMOLLampung, terlihat di bagian punggung, pinggang, lengan, dan dada korban RV mengalami luka bakar yang diduga disundut oleh terduga pelaku menggunakan besi panas.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya