Berita

Potongan gambar dari ledakan bom bunuh diri yang terjadi di dekat Mahkamah Agung Brasil pada Rabu malam, 13 November 2024/Net

Dunia

Jelang KTT G20, MA Brasil Jadi Sasaran Bom Bunuh Diri

KAMIS, 14 NOVEMBER 2024 | 13:46 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Ledakan bom bunuh diri yang dilakukan seorang pria di dekat gedung Mahkamah Agung Brasil dan Istana Kepresidenan pada Rabu malam, 13 November 2024 menimbulkan kekhawatiran keamanan jelang gelaran KTT G20 di negara itu.

Ledakan langka itu terjadi lima hari sebelum para pemimpin global dari negara-negara ekonomi utama bertemu di Rio de Janeiro pada 18-19 November 2024.

Pihak berwenang mengatakan seorang pria yang gagal masuk ke pengadilan meledakkan diri di luar gedung.


Dikatakan bahwa terdapat dua ledakan dengan jarak 20 detik antara kedua ledakan, yang pertama terjadi di parkiran mobil dekat gedung pengadilan kemudian di halaman pengadilan.

"Tindakan pertama tersangka adalah meledakkan mobil. Kemudian dia mendekati Mahkamah Agung dan mencoba masuk ke dalam gedung. Dia gagal dan kemudian terjadi ledakan lainnya," ungkap Letnan Gubernur Distrik, Celina Leão.

Media lokal melaporkan bahwa mobil yang meledak itu milik seorang anggota Partai Liberal Brasil, partai yang sama dengan mantan presiden Jair Bolsonaro.

Leão mengatakan hanya penyelidikan yang akan menentukan apakah pemilik mobil itu adalah orang yang sama yang tewas dalam ledakan tersebut.

Seluruh hakim dan staf berhasil dievakuasi karena ledakan terjadi pada malam hari setelah mereka menyelesaikan sidang.

"Para hakim Mahkamah Agung baru saja mengakhiri sesi pleno dan segera dievakuasi dengan aman," kata pengadilan dalam sebuah pernyataan, seperti dimuat Associated Press.

Polisi federal mengatakan mereka telah mengerahkan regu penjinak bom ke alun-alun di jantung kota Brasilia untuk menyelidiki ledakan tersebut.

Seorang petugas polisi mengatakan kepada televisi lokal bahwa pria yang ditemukan tewas di dekat MA Brasil membawa alat peledak, jadi jasadnya akan diperiksa dengan saksama jika terjadi ledakan lagi.

Ledakan tersebut terdengar di sekitar Three Powers Plaza, alun-alun ikonik yang menghubungkan gedung-gedung utama dari tiga cabang pemerintahan federal Brasil - Mahkamah Agung, Kongres, dan istana presiden.

Tempat itu pernah menjadi lokasi kerusuhan pada 8 Januari tahun lalu ketika para pendukung mantan Presiden Jair Bolsonaro mengacak-acak gedung-gedung untuk memprotes kekalahannya dalam pemilihan umum.

Mahkamah Agung dalam beberapa tahun terakhir telah menjadi sasaran ancaman karena tindakan kerasnya terhadap penyebaran informasi palsu di tengah polarisasi politik yang mendalam di negara tersebut, meskipun pengeboman jarang terjadi di Brasil.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya