Berita

Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo saat memaparkan potensi hilangnya 85 juta pekerjaan di tahun 2025/Repro

Politik

ANCAMAN BADAI PHK

Ancaman Badai PHK Menguatkan Kegagalan Jokowi

JUMAT, 20 SEPTEMBER 2024 | 22:48 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Ancaman badai Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di tahun 2025 makin membuktikan kepemimpinan Presiden Joko Widodo gagal menyejahterakan rakyat.

“Ini menunjukkan Jokowi gagal memimpin sebuah bangsa, karena seharusnya ia tidak menyampaikan persoalan, melainkan menyampaikan solusi dan hasil kerja,” kata pengamat politik Dedi Kurnia Syah kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (20/9).

Pandangan Dedi, Presiden Jokowi memang cenderung sering melontarkan ancaman yang menghantui Indonesia. Padahal sebagai Kepala Negara, Jokowi seharusnya memberikan solusi konkret.

“Jokowi sepanjang memimpin negara ini lebih sibuk dengan ancaman dibanding memberi jalan keluar,” katanya.

Melihat kebiasaan Presiden Jokowi yang kerap menebar narasi berbau ancaman, Dedi ragu jika pernyataan badai PHK tahun 2025 yang bisa menghilangkan 85 juta pekerjaan didengar rakyat.  

“Publik besar kemungkinan tidak akan khawatir dengan pernyataan itu, karena sudah terbiasa dengan statement Jokowi yang tidak akurat,” tutupnya.

Populer

Demo di KPK, GMNI: Tangkap dan Adili Keluarga Mulyono

Jumat, 20 September 2024 | 16:22

Mantan Menpora Hayono Isman Teriak Tanah Keluarganya Diserobot

Jumat, 20 September 2024 | 07:04

KPK Ngawur Sebut Tiket Jet Pribadi Kaesang Rp90 Juta

Rabu, 18 September 2024 | 14:21

Kaesang Kucing-kucingan Pulang ke Indonesia Naik Singapore Airlines

Rabu, 18 September 2024 | 16:24

Fufufafa Diduga Hina Nabi Muhammad, Pegiat Medsos: Orang Ini Pikirannya Kosong

Rabu, 18 September 2024 | 14:02

Kaesang Bukan Nebeng Private Jet Gang Ye, Tapi Pinjam

Rabu, 18 September 2024 | 03:13

Makin Ketahuan, Nomor Ponsel Fufufafa Dicantumkan Gibran pada Berkas Pilkada Solo

Senin, 23 September 2024 | 09:10

UPDATE

Rusia, China dan Iran Dituding Gunakan AI untuk Ganggu Pilpres AS

Jumat, 27 September 2024 | 09:54

Kejar Keuntungan, Toko Daring Kompak Naikkan Biaya Komisi

Jumat, 27 September 2024 | 09:41

Cuma Bangun Gedung, Jokowi Belum Pindahkan Ibu Kota ke IKN

Jumat, 27 September 2024 | 09:28

Karpet Persia, Eksotik dan Banyak Dikoleksi sebagai Investasi

Jumat, 27 September 2024 | 09:27

Satgas Impor Ilegal Bukan Penyelesaian, hanya Shock Therapy Saja

Jumat, 27 September 2024 | 09:14

Diduga Tidak Netral di PK Mardani Maming, KY Perlu Periksa Hakim Ansori

Jumat, 27 September 2024 | 09:09

Jelang Akhir Pekan Emas Antam Stagnan, Termurah Masih Dibanderol Rp780.500

Jumat, 27 September 2024 | 09:03

Zulhas: Rencana Pemindahan Pelabuhan Barang Impor Diputuskan Prabowo

Jumat, 27 September 2024 | 08:52

Komitmen Prabowo Lanjutkan Pondasi Ekonomi Jokowi, Beri Kepastian bagi Investor

Jumat, 27 September 2024 | 08:47

Prabowo-Gibran Bakal Tarik Utang Baru Rp775 Triliun di Awal Menjabat, Buat Apa?

Jumat, 27 September 2024 | 08:35

Selengkapnya