Berita

Penandatanganan kerja saman Kementerian Pertahanan (Kemhan) dengan Republikorp/Ist

Pertahanan

Gandeng Republikorp, Kemhan Bangun Pengadaan Rudal untuk Kemandirian

JUMAT, 30 AGUSTUS 2024 | 01:59 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Kementerian Pertahanan (Kemhan) menandatangani kontrak kerja sama pengadaan Rudal Permukaan ke Permukaan Çakir dan Rudal Pertahanan Udara Sungur dengan Republikorp Indonesia. 

Penandatanganan itu dilakukan oleh Kepala Badan Sarana Pertahanan, Marsdya TNI Yusuf Jauhari, dan Founder Republikorp, Norman Joesoef, di depan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Secretary of Turkish Defence Industries, Haluk Görgün, Senin (26/8).

Dalam keterangan yang diterima redaksi, Kamis (298), kerja sama pengadaan rudal ini merupakan langkah penting dalam membangun industri pertahanan nasional yang mandiri. 

Dengan kemitraan ini, pemerintah tidak hanya akan memiliki industri pertahanan yang kuat, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia di panggung industri pertahanan internasional.

Selain penandatanganan kerja sama pengadaan rudal, Republikorp Indonesia juga menandatangani kerangka kerja sama atau framework dengan ASELSAN dan ROKETSAN. 

Norman Joesoef, mewakili Republikorp mengatakan bahwa pihaknya sangat antusias untuk bekerja sama dengan ASELSAN dalam produksi Sistem Senjata Kendali Jarak Jauh (RCWS), serta dengan ROKETSAN dalam mendirikan fasilitas Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) dan produksi rudal seperti ÇAKIR, ATMACA, dan HISAR.

“Kerja sama ini tidak hanya akan meningkatkan kapabilitas pertahanan kita tetapi juga mentransfer teknologi penting dari Turki ke Indonesia, yang akan memberikan dampak signifikan terhadap kemampuan pertahanan kita," ucap Norman.

Sebelumnya, Republikorp telah memiliki rekam jejak yang cemerlang dalam menjalin kerja sama peralatan militer dengan negara-negara besar. Selama lima tahun terakhir, Republikorp telah membangun kemitraan strategis dengan berbagai perusahaan global, termasuk LIG Nex1 dari Korea Selatan untuk produksi dan transfer teknologi rudal, serta mitra dari Slovakia untuk pengembangan turret TURRA 30 dari EVPU.

Kolaborasi-kolaborasi ini telah memperkuat kemampuan militer Indonesia dan menunjukkan komitmen Republikorp untuk mendiversifikasi teknologi pertahanan. Selanjutnya, di Italia, Republikorp juga mengembangkan kerja sama dengan Drass Galeazzi S.R.L. untuk perakitan kapal selam mini dan autonomous, serta dengan Fiocchi Munizioni S.p.A. dalam produksi amunisi.

“Kemandirian dalam pasokan pertahanan militer penting untuk menjaga keamanan nasional dan kedaulatan sebuah negara. Dengan memproduksi peralatan dan senjata sendiri, kita dapat mengurangi ketergantungan pada negara lain, mencegah resiko embargo atau sanksi, dan memiliki kontrol penuh atas teknologi dan strategi militernya. Hal ini memungkinkan respons yang lebih cepat terhadap ancaman dan memastikan kerahasiaan serta keamanan teknologi pertahanan,” ungkapnya.

Tahun ini, Republikorp memasuki era baru dengan memulai kontribusi pada manufaktur industri pertahanan melalui pembangunan fasilitas di Subang. Fasilitas ini menjadi ujung tombak inovasi dan keberlanjutan dalam pengembangan senjata, amunisi, serta kendaraan taktis listrik modern, yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan TNI di masa depan.

Dengan kemitraan strategis dan investasi yang terus meningkat, Indonesia berada di jalur yang tepat untuk menjadi kekuatan pertahanan yang mandiri dan tangguh di kawasan.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Sehari Usai Pencoblosan, Pj Gubernur DKI Lantik Walikota Jakpus

Kamis, 28 November 2024 | 22:00

Timses Zahir-Aslam Kena OTT Dugaan ‘Money Politik’ di Pilkada Batubara

Kamis, 28 November 2024 | 21:51

Polri Perkuat Kerja Sama Bareng Dukcapil Kemendagri

Kamis, 28 November 2024 | 21:49

KPK Tahan 3 Ketua Pokja Paket Pekerjaan Perkeretaapian DJKA

Kamis, 28 November 2024 | 21:49

Firli Bahuri Tak Hadiri Pemeriksaan Polisi karena Ada Pengajian

Kamis, 28 November 2024 | 21:25

Ini Kebijakan Baru Mendikdasmen Untuk Mudahkan Guru

Kamis, 28 November 2024 | 21:22

Rupiah Terangkat Pilkada, Dolar AS Masih di Rp15.800

Kamis, 28 November 2024 | 21:13

Prabowo Menangis di Depan Ribuan Guru Indonesia

Kamis, 28 November 2024 | 21:11

Pengamat: RK-Suswono Kalah karena Meremehkan Pramono-Doel

Kamis, 28 November 2024 | 21:04

Perbaiki Tata Ekosistem Logistik Nasional, Mendag Budi Sosialisasi Aturan Baru

Kamis, 28 November 2024 | 21:02

Selengkapnya