Berita

Desa Maona setelah hujan sangat indah, Kota Wuzhishan, Provinsi Hainan, Tiongkok selatan, 29 Juni 2023. /CFP

Dunia

Percepat Transformasi Hijau, China Bikin Program Desa Tanpa Karbon

KAMIS, 15 AGUSTUS 2024 | 11:34 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Dalam upayanya melakukan percepatan transformasi hijau, Pemerintah China mulai menggalakkan progam "Desa Tanpa Karbon".

Dikutip dari CGTN, Rabu (14/8), konsep "Desa Tanpa Karbon" bertujuan untuk mendorong transformasi hijau pedesaan dan pembangunan berkelanjutan dengan mengurangi emisi gas rumah kaca dan meningkatkan serapan karbon, sehingga tercapai keseimbangan antara emisi karbon dan penyerapan karbon di desa. 

Tujuannya adalah untuk mencapai keadaan di mana emisi karbon dioksida per kapita menjadi nol, sehingga meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan. 

Desa Maona, pada Juli tahun ini mendapatkan sertifikat "Desa Nol Karbon" pertama di Provinsi Hainan, disusul desa yang kedua yaitu Desa Suku Li yang dikelilingi oleh pegunungan dan sungai yang rimbun, kaya akan budaya suku Li. 

Departemen terkait menemukan bahwa Desa Maona terletak di area inti Taman Nasional Hutan Hujan Tropis Hainan, dengan lahan hutan sekitar 410,93 hektar, sehingga memberikan keuntungan alami dalam penyerapan karbon. 

Selain itu, pembentukan "Desa Nol Karbon" dapat meningkatkan promosi Desa Maona, yang selanjutnya mendorong pengembangan produk pertanian seperti teh dan anggur beras ketan, mempromosikan integrasi pertanian dan pariwisata, menarik lebih banyak pengunjung, dan menciptakan lebih banyak sumber pendapatan bagi penduduk desa.

Desa lain yang mengusung konsep "Desa Nol Karbon" adalah Desa Jiuhua, yang terletak di perbatasan antara Nanjing dan Anhuiin di Tiongkok timur. 

Hutan di dalam Desa Jiuhua dapat menghasilkan sekitar 2.600 tCO2e, atau setara dengan ton karbon dioksida dalam bentuk kompensasi karbon, yang menunjukkan bahwa desa ini memiliki kondisi ekologi yang sangat baik. 

Istilah tCO2e umumnya digunakan dalam penghitungan karbon dan pelaporan keberlanjutan untuk mengukur dan membandingkan dampak berbagai gas rumah kaca dengan mengubahnya menjadi jumlah karbon dioksida yang setara berdasarkan potensi pemanasan globalnya.

Di bawah advokasi kuat dari pemerintah desa, penduduk desa telah mengadopsi praktik hidup yang lebih bersih, seperti menggunakan sumber energi hijau dan bersih seperti tenaga surya dan gas alam. Banyak penduduk desa telah memasang panel fotovoltaik di atap rumah mereka. 

Desa ini membanggakan tingkat penggunaan lampu jalan energi terbarukan dan sistem pemanas energi bersih sebesar 100 persen, dan 90,38 persen transportasi umum rendah karbon. Hasilnya, desa ini telah mempertahankan nol emisi gas rumah kaca secara keseluruhan. 

Panel fotovoltaik tidak hanya menyediakan listrik bagi penduduk desa tetapi juga memungkinkan mereka untuk menjual kelebihan listrik, menciptakan situasi yang saling menguntungkan. 

Selain itu, mengingat kondisi ekologi yang menguntungkan, Desa Jiuhua juga telah berfokus pada pengembangan industri teh, termasuk produksi dan pemanenan teh, dan telah meluncurkan inisiatif ekowisata untuk mendukung konsep "nol karbon".

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Jokowi Tak Serius Dukung RK-Suswono

Jumat, 29 November 2024 | 08:08

Ferdian Dwi Purwoko Tetap jadi Kesatria

Jumat, 29 November 2024 | 06:52

Pergantian Manajer Bikin Kantong Man United Terkuras Rp430 Miliar

Jumat, 29 November 2024 | 06:36

Perolehan Suara Tak Sesuai Harapan, Andika-Hendi: Kami Mohon Maaf

Jumat, 29 November 2024 | 06:18

Kita Bangsa Dermawan

Jumat, 29 November 2024 | 06:12

Pemerintah Beri Sinyal Lanjutkan Subsidi, Harga EV Diprediksi Tetap Kompetitif

Jumat, 29 November 2024 | 05:59

PDIP Akan Gugat Hasil Pilgub Banten, Tim Andra Soni: Enggak Masalah

Jumat, 29 November 2024 | 05:46

Sejumlah Petahana Tumbang di Pilkada Lampung, Pengamat: Masyarakat Ingin Perubahan

Jumat, 29 November 2024 | 05:31

Tim Hukum Mualem-Dek Fadh Tak Gentar dengan Gugatan Paslon 01

Jumat, 29 November 2024 | 05:15

Partisipasi Pemilih Hanya 55 Persen, KPU Kota Bekasi Dinilai Gagal

Jumat, 29 November 2024 | 04:56

Selengkapnya