Berita

Kolase Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri/RMOL

Politik

Ketegangan Jokowi Versus PDIP Berlanjut di Pilkada

SELASA, 13 AGUSTUS 2024 | 16:50 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Ketegangan hubungan Presiden Joko Widodo dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) diprediksi berlanjut, tak terkecuali pada Pilkada Serentak 2024.

Pengamat politik The Constitutional Democracy Initiative (Consid), Kholil Pasaribu mengamati, penentuan koalisi partai politik (parpol) dalam mengusung pasangan calon kepala daerah ikut dipengaruhi Jokowi. 

Dari beberapa fenomena yang terjadi, Kholil menemukan parpol-parpol cenderung berkongsi kepada satu calon, dan tak menyodorkan pilihan alternatif.

Kholil mencontohkan koalisi parpol di pilkada tingkat provinsi, di mana kebanyakan dikuasai oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM), yang diisi pendukung pemerintahan Jokowi dan juga Presiden-Wakil Presiden terpilih 2024 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. 

Sementara, Kholil melihat parpol-parpol di luar KIM seperti PDIP dan juga Partai Nasional Demokrat (Nasdem) tidak mendapat kesempatan mencalonkan pasangan kepala daerah. Karena hasil perolehan suaranya di pemilihan legislatif (Pileg) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) mereka tidak mencukupi ambang batas pencalonan.


"Sikap politik Jokowi yang mulai menyingkirkan PDI Perjuangan dan Nasdem dari barisan pendukungnya, menurut saya, harus dilihat bahwa bisa jadi ini kelanjutan dari sikap berbeda dalam pilpres yang lalu," ujar Kholil kepada Kantor Berita Politik dan Ekonomi RMOL, Selasa (13/8).

Karenanya, Kholil berpendapat sikap Jokowi yang mulai meninggalkan parpol-parpol yang mengusungnya di dua kali pilpres sebelumnya, berlanjut di Pilkada Serentak 2024.

Sebab, gerak-geriknya nampak dari pencalonan anak serta menantunya di pilkada tahun ini, di mana tak di-endorse oleh PDIP maupun Nasdem. 

"Karena itu jika misalnya saat ini ada gelagat Jokowi meninggalkan Nasdem bisa dipahami. Apalagi dengan PDIP yang secara politik sudah saling berhadapan dengan Jokowi," demikian Kholil.



Populer

Fenomena Seragam Militer di Ormas

Minggu, 16 Februari 2025 | 04:50

Asian Paints Hengkang dari Indonesia dengan Kerugian Rp158 Miliar

Sabtu, 15 Februari 2025 | 09:54

PT Lumbung Kencana Sakti Diduga Tunggangi Demo Warga Kapuk Muara

Selasa, 18 Februari 2025 | 03:39

Temuan Gemah: Pengembang PIK 2 Beli Tanah Warga Jauh di Atas NJOP

Jumat, 14 Februari 2025 | 21:40

Pengiriman 13 Tabung Raksasa dari Semarang ke Banjarnegara Bikin Heboh Pengendara

Senin, 17 Februari 2025 | 06:32

Dugaan Tunggangi Aksi Warga Kapuk Muara, Mabes Polri Diminta Periksa PT Lumbung Kencana Sakti

Selasa, 18 Februari 2025 | 17:59

Makan Bergizi Gratis Ibarat Es Teh

Jumat, 14 Februari 2025 | 07:44

UPDATE

Pemerintah Diminta Tempuh Dialog Tanggapi Tagar Indonesia Gelap

Senin, 24 Februari 2025 | 17:31

Rekan Indonesia Tolak Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan

Senin, 24 Februari 2025 | 17:24

Ini Dokumen Ekstradisi Paulus Tannos yang Dikirim ke Pemerintah Singapura

Senin, 24 Februari 2025 | 17:23

Pilkada Tasikmalaya Diulang, Asep-Cecep Puji Keberanian Hakim MK

Senin, 24 Februari 2025 | 17:15

Tetap Menteri Investasi, Rosan Rangkap Jabatan jadi Bos Danantara

Senin, 24 Februari 2025 | 17:06

Doa Buat Almarhum Renville Menggema saat Pembukaan Kongres Demokrat

Senin, 24 Februari 2025 | 16:58

Hampir Semua Kepala Daerah PDIP Ikut Retret Kecuali Gubernur Bali

Senin, 24 Februari 2025 | 16:50

Kemenag Beberkan Lima Poin Penting Perbaikan UU Haji

Senin, 24 Februari 2025 | 16:38

Kita Sayang Prabowo: Audit Forensik Depkeu dan BUMN, FDI akan Masuk Demi Masa Depan Indonesia

Senin, 24 Februari 2025 | 16:27

Wamen Christina: Kita Doakan Danantara Berjalan Lancar

Senin, 24 Februari 2025 | 16:16

Selengkapnya