Berita

Anggota Komisi IV DPR RI Daniel Johan/Ist

Politik

Cegah Kerusakan Laut, DPR Dorong Regulasi Hingga Kerja Sama Internasional

SELASA, 16 JULI 2024 | 04:59 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Kapal riset OceanXplorer baru-baru ini menemukan megathrust berpotensi tsunami dan kondisi laut Indonesia yang kritis. 

Terkait itu, Anggota Komisi IV DPR RI Daniel Johan menilai harus ada upaya konkret yang dilakukan atas temuan tersebut. Salah satunya melakukan penguatan undang-undang terhadap perlindungan laut.
 

“Saya prihatin atas temuan OceanX yang menyebutkan laut Indonesia berada dalam kondisi kritis. Ini harus menjadi perhatian kita bersama,” ujar Daniel dalam keterangannya yang diterima redaksi, Senin (15/7).
 
Politikus PKB tersebut menambahkan, penemuan dari kapal riset OceanXplorer ini dapat menjadi peringatan penting agar Indonesia memperbaiki kondisi lautnya. 

Hal itu mengingat Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar yang 70 persen wilayahnya adalah laut dan perairan.
 
“Laut kita adalah paru-paru dunia, dan kerusakan yang terjadi akan berdampak luas tidak hanya bagi masyarakat Indonesia tetapi juga bagi ekosistem global,” tutur Legislator dari Dapil Kalimantan Barat I ini.
 
Daniel pun mengusulkan sejumlah hal yang perlu dilakukan untuk memperbaiki laut Indonesia. Salah satunya adalah dengan penguatan undang-undang perlindungan laut, termasuk pengawasan ketat agar tidak ada penangkapan ikan secara berlebihan dan perlindungan ekosistem laut.
 
“Sebagai lembaga legislatif, kita akan dorong penguatan undang-undang, karena regulasi yang kuat dan penegakan hukum yang tegas diperlukan untuk menyelesaikan isu ini,” jelasnya.
 
Hal tersebut sejalan dengan penemuan OceanX yang menunjukkan jumlah keanekaragaman hayati di laut Indonesia lebih rendah dan kurangnya keberadaan spesies ikan komersial berukuran besar. Sebenarnya kondisi ini terjadi hampir di seluruh belahan dunia lain, namun karena pangan Indonesia lebih mengandalkan dari hasil laut, maka kondisi tersebut akan berdampak pada ketahanan pangan di Tanah Air.
 
Daniel pun menganggap penemuan OceanX tak bisa dianggap sebagai hal kecil karena berkaitan dengan isu ketahanan pangan di mana saat ini masalah kelaparan juga sudah banyak terjadi di berbagai negara.
 
“Bukan hanya soal masalah rusaknya keragaman hayati saja yang akan berdampak pada kehidupan di masa datang, tapi ini juga menyangkut ketahanan pangan negara. Butuh kerja keras mengatasi permasalahan ini jika kita tidak ingin generasi ke depan mengalami kelaparan karena kita tak memiliki stok pangan,” bebernya.
 
Selain itu, dirinya juga menilai diperlukan peningkatan kemitraan Indonesia dengan komunitas internasional untuk memperkuat relasi. Daniel mengatakan, langkah memperkuat kemitraan internasional ini bertujuan agar ada tukar informasi dan pengetahuan dalam upaya menyelamatkan laut Indonesia.
 
“Kerja sama internasional sangat penting, karena masalah laut adalah masalah global yang memerlukan solusi bersama,” tuturnya.
 
Daniel menyatakan DPR siap bekerja sama dengan OceanX untuk melakukan penelitian lanjutan sehingga ada transfer teknologi dan pengetahuan untuk Indonesia. 

Setelah itu perlu juga adanya program edukasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya menjaga laut agar tetap indah dan bersih.
 
“Penting juga kerja sama penelitian antar-lembaga, yang harus mengedepankan transfer teknologi dan pelibatan generasi muda,” tegas dia.
 
Penjelajahan kapal riset OceanXplorer milik OceanX di laut Indonesia pun bekerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Berdasarkan pengalaman OceanX berlayar dan meneliti laut berbagai negara, masalah kelautan terkait rusaknya terumbu karang, terkikisnya hutan mangrove, ketahanan daerah pesisir, dan lain lain sebenarnya tak hanya terjadi di Indonesia tetapi di seluruh dunia.
 
Kondisi tersebut juga diperparah dengan perubahan iklim dan suhu bumi yang kian memanas. Hanya saja, temuan dari riset seperti ini dapat mendorong mitigasi bencana para pemangku kebijakan suatu negara.
 
“Kerusakan-kerusakan pada laut juga kita ketahui bukan hal baru. Kami di DPR sudah lama kan teriak-teriak agar bagaimana kebijakan konservasi itu betul-betul dioptimalkan untuk laut kita demi keamanan dan keberlangsungan hidup rakyat. Kita harus memastikan bahwa kebijakan yang dibuat tidak hanya indah di atas kertas tetapi juga efektif di lapangan," bebernya lagi.
 
Daniel berharap, hasil temuan kapal OceanXplorer dapat disikapi secara serius oleh Pemerintah secara berkelanjutan. Menurutnya mengatasi permasalahan laut juga membutuhkan kerja sama dan kolaborasi bersama dari semua komponen bangsa, termasuk masyarakat.
 
“Jadi kami harap Pemerintah menyikapi temuan ini dengan segera mengambil langkah-langkah yang harus dilakukan. Jangan hanya di awal saja, tapi konsisten berkelanjutan. Libatkan pihak-pihak terkait, rangkul ilmuwan, kelompok masyarakat, komunitas internasional, para relawan serta masyarakat-masyarakat lokal yang biasa hidup di laut. Upaya perbaikan laut kita akan berhasil bila adanya sinergi dan kolaborasi yang baik,” pungkas Daniel.

Populer

Beredar Kabar, Anies Baswedan Besok Didaftarkan 4 Parpol ke KPU

Rabu, 28 Agustus 2024 | 18:10

Aktivis Demo di KPK, Minta Menteri Trenggono Ditangkap

Jumat, 30 Agustus 2024 | 15:17

Anies Tak Bisa Didikte Diduga Jadi Alasan PDIP Batal Umumkan Cagub

Selasa, 27 Agustus 2024 | 08:15

Kabar Anies Batal Diusung PDIP, Djarot: Karena Ada Aspirasi dari Bawah

Senin, 26 Agustus 2024 | 19:02

Tenang, Peluang Anies di Pilkada Jakarta Belum Tertutup

Rabu, 28 Agustus 2024 | 11:20

Parpol Dilarang Tarik Dukungan, Peluang Anies Hampir Pupus

Kamis, 29 Agustus 2024 | 09:49

Jemaah Suruh RK Turun dari Panggung Haul Mbah Priok

Senin, 02 September 2024 | 09:22

UPDATE

Sudah Menjabat Dua Periode, KPU Diminta Batalkan Pencalonan Edi Damansyah

Kamis, 05 September 2024 | 18:07

Ketum PB HMI Terlalu Dangkal Setujui Running Text Azan

Kamis, 05 September 2024 | 18:02

Gandeng Relawan Bakti BUMN, Telkom Kembangkan Potensi Desa di Babel

Kamis, 05 September 2024 | 17:52

Menko Airlangga Ajak Pengusaha Kanada Tanam Investasi di Indonesia

Kamis, 05 September 2024 | 17:42

Ingin Bertemu Paus, Dosen USU Rela Tempuh Perjalanan Jauh

Kamis, 05 September 2024 | 17:29

Pemerintah Desa Jatireja Bekasi dapat Tanah Hibah KPK

Kamis, 05 September 2024 | 17:15

Putin Umumkan Dukungan Rusia untuk Kamala Harris

Kamis, 05 September 2024 | 17:09

Viva Il Papa Iringi Sorak Umat Katolik Sambut Paus Fransiskus

Kamis, 05 September 2024 | 17:09

Paus Fransiskus Disambut Teriakan Histeris Umat

Kamis, 05 September 2024 | 17:05

Jangan Gampang Terpancing Narasi Negatif Menyasar Pemimpin Negara

Kamis, 05 September 2024 | 16:58

Selengkapnya