Berita

Duta Besar Iran untuk Indonesia, Mohammad Boroujerdi bersama dengan para tamu undangan meluncurkan buku memoar 'Abdi Bangsa' di Gedung RRI, Jakarta pada Selasa, 2 Juli 2024/RMOL

Dunia

Peringati 40 Hari Kematian Raisi, Kedubes Iran Luncurkan Buku Memoar "Abdi Bangsa"

RABU, 03 JULI 2024 | 06:17 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Dalam rangka memperingati 40 hari kematian Presiden Iran Ebrahim Raisi dan pejabat penting Iran lainnya yang meninggal dunia dalam kecelakaan helikopter, Kedutaan Besar Iran di Jakarta menggelar peluncuran buku memoar "Abdi Bangsa" di Gedung RRI, Jakarta, Selasa (2/7).

Bekerja sama dengan Konsulat Kebudayaan Kedutaan Besar Iran di Jakarta dan RRI, acara tersebut berlangsung sangat khidmat dengan dihadiri oleh 500 tamu undangan dari kalangan pejabat pemerintah RI, ulama, perwakilan negara sahabat, mahasiswa dan masyarakat lokal.

Berdasarkan pantauan RMOL, sebelum acara dimulai, diputarkan beberapa cuplikan foto dan video yang menunjukkan sosok Raisi semasa hidup dan peran pentingnya bagi Republik Islam Iran.

Terlihat para penonton terharu bahkan ada yang sampai meneteskan air mata saat gambar di layar menunjukkan Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei memimpin salat jenazah Raisi dan rombongan.

Dalam sambutannya, Duta Besar Iran untuk Indonesia, Mohammad Boroujerdi menggambarkan sosok Raisi sebagai pemimpin yang penuh komitmen dan mencintai rakyatnya.

"Presiden Raisi merupakan sosok pemimpin yang tidak mengenal libur dan cuti, tidak mengenal malam. Semua waktunya dipersembahkan untuk berkhidmat. Beliau memberikan segalanya umur waktu untuk berkhidmat kepada bangsa negara," ujarnya.

Dubes menyebut, atas dedikasi dan kontribusi Raisi selama menjabat, Organisasi Komunikasi dan Kebudayaan Islam Iran menyusun sebuah sebuah buku memoar berjudul "Abdi Bangsa" yang sudah diterjemahkan ke berbagai bahasa.

"Karena khidmat beliau inilah maka kita menyebutnya sebagai syuhada atau syahid abdi bangsa," kata Dubes.

Sementara itu, Kepala Organisasi Komunikasi dan Kebudayaan Islam Iran Mehdi Imanipour menyampaikan pesan melalui perwakilan Konsulat Kebudayaan, bahwa Iran benar-benar kehilangan sosok pemimpin yang semasa hidupnya berjuang untuk kemerdekaan Palestina.

"Presiden syahid ini terus mendukung poros perlawanan, mendukung kemerdekaan Palestina baik dalam ucapan maupun perbuatannya dunia akan selalu mengingat itu dari beliau," kata dia.

Imanipour menjelaskan, buku yang mereka luncurkan menceritakan masa remaja Raisi dan tanggung jawab yang diemban selama masa Revolusi Islam Iran.

"Buku 'Abdi Bangsa' yang kita launching hari ini hanyalah sebagian yang bisa menggambarkan kepribadian beliau intelektualitas dan perjalanan makrifat presiden baik di dalam maupun di luar negeri," paparnya.

Turut hadir dalam acara tersebut, Imam Masjid Istiqlal, Nazaruddin Umar. Dia mengenang pertemuannya dengan Raisi selama kunjungan di Indonesia tahun lalu.

"Masih hangat dalam pelukannya ketika dia datang ke Istiqlal kami berbincang tentang berbagai hal, tentang kerjasama dua negara yang penting di dunia Islam," ungkap Nazaruddin.

Dia mengaku sangat sedih mendengar berita kepergian Raisi. Menurutnya sosok Presiden Iran itu merupakan kebanggan semua umat Muslim.

"Presiden Iran bukan hanya kebanggaan Iran tapi kebanggaan kami juga umat Islam Indonesia. Semoga seluruh amal kebaikannya diterima dan dilipatgandakan oleh Allah," ucapnya.

Presiden Raisi bersama Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian dan para pejabat yang menyertainya meninggal dalam kecelakaan helikopter tragis di Provinsi Azerbaijan Timur Iran pada Minggu (19/5).

Sepeninggal Raisi, kekuasaan sementara diambil alih oleh wakilnya, Mohammad Mokhber atas izin pemimpin tertinggi Ayatollah Ali Khamenei.

Setelah 50 hari kematian Raisi, pemilihan presiden baru Iran digelar pada Jumat (28/6) dengan empat kandidat tersisa. Hasil pemungutan suara menunjukkan kandidat pro-reformasi Masoud Pezeshkian dan konservatif Saeed Jalili imbang dan akan mengikuti putaran kedua.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Sehari Usai Pencoblosan, Pj Gubernur DKI Lantik Walikota Jakpus

Kamis, 28 November 2024 | 22:00

Timses Zahir-Aslam Kena OTT Dugaan ‘Money Politik’ di Pilkada Batubara

Kamis, 28 November 2024 | 21:51

Polri Perkuat Kerja Sama Bareng Dukcapil Kemendagri

Kamis, 28 November 2024 | 21:49

KPK Tahan 3 Ketua Pokja Paket Pekerjaan Perkeretaapian DJKA

Kamis, 28 November 2024 | 21:49

Firli Bahuri Tak Hadiri Pemeriksaan Polisi karena Ada Pengajian

Kamis, 28 November 2024 | 21:25

Ini Kebijakan Baru Mendikdasmen Untuk Mudahkan Guru

Kamis, 28 November 2024 | 21:22

Rupiah Terangkat Pilkada, Dolar AS Masih di Rp15.800

Kamis, 28 November 2024 | 21:13

Prabowo Menangis di Depan Ribuan Guru Indonesia

Kamis, 28 November 2024 | 21:11

Pengamat: RK-Suswono Kalah karena Meremehkan Pramono-Doel

Kamis, 28 November 2024 | 21:04

Perbaiki Tata Ekosistem Logistik Nasional, Mendag Budi Sosialisasi Aturan Baru

Kamis, 28 November 2024 | 21:02

Selengkapnya