Berita

Ilustrasi/Net

Tekno

FBI Tuding Hacker Tiongkok Siapkan Serangan Dahsyat untuk Hancurkan Amerika

JUMAT, 19 APRIL 2024 | 13:51 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Tudingan bahwa Tiongkok berupaya menghancurkan Amerika Serikat lewat serangan peretas dunia maya kembali diembuskan Washington.

Dalam pidatonya pada KTT tentang Konflik Modern dan Ancaman yang Muncul pada tahun 2024, yang digelar di Universitas Vanderbilt, Kamis (18/4), Direktur FBI Christopher Wray terang-terangan menyebutkan bahwa peretas yang terkait dengan pemerintah Tiongkok telah menyusup ke infrastruktur penting AS dan menunggu saat yang tepat untuk melancarkan serangan dahsyat.

"Kampanye peretasan Tiongkok yang sedang berlangsung yang dikenal sebagai Volt Typhoon telah berhasil mendapatkan akses ke banyak perusahaan Amerika di bidang telekomunikasi, energi, air dan sektor penting lainnya, dengan 23 operator pipa yang menjadi sasarannya," kata Wray seperti dikutip dari Reuters, Jumat (19/4).

"Tiongkok sedang mengembangkan kemampuan untuk secara fisik mendatangkan malapetaka pada infrastruktur penting kita pada waktu yang mereka pilih,” ujarnya.

“Rencananya adalah melancarkan serangan ringan terhadap infrastruktur sipil untuk mencoba menimbulkan kepanikan," lanjut Wray.

Direktur FBI mengatakan sulit untuk menentukan maksud dari praposisi dunia maya ini, yang sejalan dengan niat Tiongkok yang lebih luas untuk menghalangi AS membela Taiwan.

Tiongkok sendiri telah mengklaim Taiwan yang memerintah secara demokratis sebagai wilayahnya sendiri dan tidak pernah berhenti menggunakan kekuatan untuk menjadikan pulau itu berada di bawah kendalinya.

Sementara Taiwan sangat keberatan dengan klaim kedaulatan Tiongkok dan mengatakan hanya masyarakat pulau tersebut yang dapat menentukan masa depan mereka.

Wray mengatakan para peretas Tiongkok mengoperasikan serangkaian botnet - konstelasi komputer pribadi dan server yang disusupi di seluruh dunia - untuk menyembunyikan aktivitas dunia maya mereka yang berbahaya.  

Perusahaan teknologi dan keamanan siber Amerika sektor swasta sebelumnya mengaitkan Volt Typhoon dengan Tiongkok, termasuk laporan dari peneliti keamanan di Microsoft dan Google.

Awal pekan ini, juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok sudah bicara mengenai kelompok Volt Typhoon, yang dikatakannya sebenarnya tidak terhubung dengan pemerintah Tiongkok dan hanya merupakan bagian dari kelompok kriminal ransomware.

Dalam sebuah pernyataan, Kedutaan Besar Tiongkok di Washington merujuk kembali pada komentar juru bicara MFA.

“Beberapa pihak di AS telah menggunakan penelusuran asal-usul serangan siber sebagai alat untuk menyerang dan menjebak Tiongkok, mengklaim AS sebagai korban, sementara yang terjadi sebaliknya, dan mempolitisasi masalah keamanan siber," kata juru bicara tersebut.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

PDIP: Terima Kasih Warga Jakarta dan Pak Anies Baswedan

Jumat, 29 November 2024 | 10:39

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

UPDATE

Gegara Israel, World Central Kitchen Hentikan Operasi Kemanusiaan di Gaza

Minggu, 01 Desember 2024 | 10:08

Indonesia Harus Tiru Australia Larang Anak Akses Medsos

Minggu, 01 Desember 2024 | 09:58

Gaungkan Semangat Perjuangan, KNRP Gelar Walk for Palestine

Minggu, 01 Desember 2024 | 09:36

MK Kukuhkan Hak Pelaut Migran dalam UU PPMI

Minggu, 01 Desember 2024 | 09:18

Jet Tempur Rusia Dikerahkan Gempur Pemberontak Suriah

Minggu, 01 Desember 2024 | 09:12

Strategi Gerindra Berbuah Manis di Pilkada 2024

Minggu, 01 Desember 2024 | 08:53

Kubu RK-Suswono Terlalu Remehkan Lawan

Minggu, 01 Desember 2024 | 08:40

Pasukan Pemberontak Makin Maju, Tentara Suriah Pilih Mundur dari Aleppo

Minggu, 01 Desember 2024 | 08:30

Dirugikan KPUD, Tim Rido Instruksikan Kader dan Relawan Lapor Bawaslu

Minggu, 01 Desember 2024 | 08:06

Presiden Prabowo Diminta Bersihkan Oknum Jaksa Nakal

Minggu, 01 Desember 2024 | 07:42

Selengkapnya