Berita

Calon Presiden 2024, Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, Anies Baswedan/RMOL

Publika

Manuver Politik Sebulan Menjelang Pilpres 2024

SABTU, 13 JANUARI 2024 | 07:23 WIB | OLEH: DR. IR. SUGIYONO, MSI

SECARA ekstrem, hanya ada dua cara untuk melakukan prediksi tentang siapa yang akan menang dalam Pilpres 2024, yaitu secara ilmiah menggunakan metode survei dan secara metafisika dengan cara mendengarkan informasi rahasia dari langit ketujuh.

Persoalannya adalah informasi rahasia dari langit ketujuh senantiasa terjaga kerahasiaannya, yang amat sangat sulit bocor. Rahasia terjamin tidak bocor.

Yang hanya mungkin terjadi adalah Allah subhana wata'ala, memberitahukan informasi itu kepada manusia. Jadi, hanya ada satu metodologi yang relatif lebih mudah untuk melakukan prediksi, yaitu dari hasil survei menggunakan metodologi secara ilmiah.

Delapan dari sembilan hasil survei (88,89 persen) memprediksi bahwa pasangan Capres-Cawapres Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka yang akan menang Pilpres 2024 per posisi 12 Januari 2024, yaitu 31 hari menjelang Pilpres.

Hanya ada satu lembaga survei yang memprediksi bahwa pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD menang di kalangan generasi Z.

Berdasarkan rekam jejak penelitian, apabila generasi lainnya yang mempunyai hak pilih tidak mempunyai keterwakilan suara, maka hasil penelitian berpeluang bias ke generasi Z.

Demikian pula ketika suatu hasil survei yang menghasilkan prediksi berbeda dengan yang lainnya, itu terjadi misalnya karena hasil survei hanya merepresentasikan aspirasi elektabilitas dari 17 propinsi saja.

Dalam kebenaran ilmiah, objektivitas atau keyakinan dari suara terbanyak hanya dapat dikalahkan oleh validitas. Meskipun demikian, keterwakilan populasi pada sampel menjadi penentu terbesar ketepatan hasil prediksi.

Kemudian implikasi dari prediksi hasil survei elektabilitas di atas, tentu saja bukanlah kata akhir yang tidak mungkin berubah. Sekalipun peluang prediksi amat sangat sulit berubah, yakni terhadap akan senantiasa dilakukan manuver politik untuk menyerang dengan amat sangat frontal, supaya terjadi sedemikian rupa perubahan ranking kemenangan Pilpres.

Dalam diksi secara vulgar adalah bagaimana cara yang musti dipraktikkan, agar bukan pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka yang menjadi pemenang Pilpres 2024.

Oleh karena itu, muncullah berbagai manuver politik berdimensi sosial ekonomi secara aktif dipraktikkan dari para keluarga besar kontestan pilpres, baik secara langsung atau pun tidak langsung.

Misalnya manuver agenda penguatan pemakzulan Joko Widodo sebagai Presiden dan agenda mencutikan Joko Widodo. Membesarkan kembali penguatan konstruksi politik pelanggaran etika berupa pembentukan politik dinasti dan potensi kecurangan pemilu.

Menuntut Joko Widodo ke PTUN, mengajukan kasus potensi korupsi keluarga ke KPK. Mencitrakan emosionalitas, mencitrakan keterbatasan usia lanjut berbahaya, menyebarkan selebaran penculikan tahun 1998.

Kemustahilan pilpres berlangsung satu putaran dan pasti kalah, jika terjadi putaran kedua.

Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef); Pengajar Universitas Mercu Buana

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Melalui Rembug Ngopeni Ngelakoni, Luthfi-Yasin Siap Bangun Jateng

Minggu, 02 Februari 2025 | 05:21

PCNU Bandar Lampung Didorong Jadi Panutan Daerah Lain

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:58

Jawa Timur Berstatus Darurat PMK

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:30

Dituding Korupsi, Kuwu Wanasaba Kidul Didemo Ratusan Warga

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:58

Pelantikan Gubernur Lampung Diundur, Rahmat Mirzani Djausal: Tidak Masalah

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:31

Ketua Gerindra Banjarnegara Laporkan Akun TikTok LPKSM

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:57

Isi Garasi Raffi Ahmad Tembus Rp55 Miliar, Koleksi Menteri Terkaya jadi Biasa Saja

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:39

Ahli Kesehatan Minta Pemerintah Dukung Penelitian Produk Tembakau Alternatif

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:18

Heboh Penahanan Ijazah, BMPS Minta Pemerintah Alokasikan Anggaran Khusus Sekolah Swasta

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:58

Kecewa Bekas Bupati Probolinggo Dituntut Ringan, LIRA Jatim: Ada Apa dengan Ketua KPK yang Baru?

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:42

Selengkapnya