Ekspor produk halal Indonesia periode Januari-Oktober 2023 tercatat sebesar 42,33 miliar dolar AS, dan untuk impor tercatat sebesar 11,10 miliar dolar AS.
Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi menyampaikan, dengan catatan itu, maka surplus perdagangan produk halal menjadi sebesar 31,23 miliar.
"Total perdagangan halal kita,baik ekspor maupun impor mencapai 53,43 miliar dolar AS. Ekspor produk halal nilainya mencapai 42,33 miliar dolar AS, dan impornya 11,10 miliar dolar AS. Dengan demikian,surplus perdagangan produk halal sebesar 31,23 miliar dolar AS," jelas Didi, dalam acara Media Briefing Kinerja Ekspor Produk Halal Indonesia di Jakarta, Selasa (19/12), di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta.
Ia juga memaparkan bahwa ada penurunan nilai ekspor produk halal pada periode Januari-Oktober 2023 sebesar 18,77 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2022. Namun begitu, ia optimis bahwa ekspor Indonesia baik-baik saja.
"Terjadi kenaikan volume ekspor produk halal pada Januari-Oktober 2023 sebesar 8,10 persen, sehingga sebetulnya kemampuan ekspor kita sepanjang ini baik-baik saja," katanya.
Surplus perdagangan nasional Indonesia pada 2022 tercatat sebesar 54,46 miliar dolar AS. Sebesar 87 persen surplus perdagangan Indonesia disumbang oleh produk halal. Didi berharap, angka surplus bisa semakin besar.
Untuk makanan olahan, pencapaian nilai ekspor tercatat sebesar 34,74 miliar dolar AS, sementara sektor farmasi sebesar 546,03 juta dolar AS, sektor kosmetik sebesar 362,49 juta dolar AS, dan sektor fesyen atau pakaian muslim sebesar 6,68 miliar dolar AS.
Tujuan ekspor produk halal Indonesia periode Januari-Oktober 2023 di antaranya China, Amerika Serikat, India, Pakistan, dan Malaysia.